kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pakai campuran produk impor dan domestik, begini harga tes Covid-19 Kimia Farma


Selasa, 13 Juli 2021 / 22:00 WIB
Pakai campuran produk impor dan domestik, begini harga tes Covid-19 Kimia Farma
ILUSTRASI. Warga menjalani tes swab. Surya/Ahmad Zaimul Haq


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan farmasi pelat merah, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) disebut memiliki jaringan yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan bisa mendukung langkah KAEF untuk memberikan pelayanan rapid test antigen maupun swab Polymerase Chain Reaction (PCR) test Covid-19.

Layanan tes Covid-19 yang mumpuni dan memadai jelas dibutuhkan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno menyampaikan, harga tes Covid-19 di laboratorium KAEF sejalan dengan ketentuan batasan harga yang ditetapkan pemerintah. Di antaranya, rapid test antigen di laboratorium Kimia Farma sebesar Rp 190.000, rapid test antibody atau serologi sebesar Rp 120.000, serta PCR test sebesar Rp 900.000.

Baca Juga: Indofarma (INAF) kombinasikan alat tes Covid-19 buatan lokal dan impor

Sejauh ini, alat tes Covid-19 KAEF dipasok dari hasil produksi secara mandiri, khususnya untuk rapid test berdasarkan antibodi atau serologi. “Sedangkan untuk test antigen dan PCR alat-alatnya belum diproduksi di dalam negeri,” ujar dia, Selasa (13/7).

Sayangnya, ia tidak menyebutkan dari negara mana saja alat tes Covid-19 tersebut diimpor oleh KAEF. Dalam berita Kontan.co.id terdahulu, KAEF pernah mengimpor 10.000 boks rapid test dengan merek Biozek dari Belanda.

 

Ia menambahkan, saat ini KAEF masih dalam tahap pengembangan untuk memproduksi alat tes antigen. Hal ini dilakukan untuk mengurangi impor produk tersebut.

Sekadar catatan, selain melayani tes Covid-19, KAEF juga menjual obat-obatan terkait penanganan pasien Covid-19. Misalnya, Favipavir, Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, dan Immunomodulator.

Selanjutnya: KAEF: Vaksinasi Covid-19 untuk individu berbayar ditunda!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×