kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pakai PLTMH di Sumba, PLN hemat Rp 10 miliar


Rabu, 20 April 2016 / 15:25 WIB
Pakai PLTMH di Sumba, PLN hemat Rp 10 miliar


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pembangunan pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT) terus dilakukan oleh PT PLN (Persero). Pasalnya, penggunaan EBT untuk pembangkit listrik dinilai mampu memberikan penghematan bagi perseroan.

Bahkan, PLN regional Pulau Sumba Nusa Tenggara Barat mengklaim, pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) Lokomboro kapasitas 2.700 kilowaat (kW) yang merupakan PLTMH terbesar di wilayah tersebut, ternyata bisa memberikan penghematan BBM diesel sebesar 1.356.919 liter. Total produksi PLTMH ini mencapai 4.934.252 kWh per tahun atau per harinya mampu menghasilkan 13.706 kWh.

"Penghematan yang dilakukan dengan adanya PLTMH ini cukup besar, untuk tahun 2015 penghematan mencapai Rp 10 miliar," ungkap Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan NTT, Machnizon Masri.

Sementara itu, hingga Februari 2016, PLTMH Lokomboro telah memproduksi 988.293 kWh atau setara dengan pemakaian BBM sebanyak 271.781 liter senilai lebih dari Rp 2 miliar. 

Untuk itu, PLN berencana untuk menggunakan 100% EBT untuk pembangkit listrik yang akan dibangun di Pulau Sumba. Pulau Sumba pun dipilih menjadi daerah percontohan karena di Sumba tersedia begitu banyak potensi EBT seperti PLTMH Lokomboro yang energinya berasal dari energi mikro hidro di Lokomboro, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Pada awalnya pembangkit ini berdiri sebagai PLTMH excess power milik swasta dengan kapasitas 800 kW (Lokomboro 1), kemudian pada tahun 2012 direnovasi dan diambil alih oleh PLN dengan ditambah unit berkapasitas 2 x 500kW (Lokomboro 2 dan 3). 

Penambahan terus dilakukan hingga pada tahun 2014 PLTMH Lokomboro mendapatkan tambahan unit dengan kapasitas masing-masing 250 kW (Lokomboro 4 dan 5) dan pada akhir tahun 2014 PLTMH Lokomboro kembali mendapat tambahan unit dengan kapasitas 2 x 200 kW (Lokomboro 6 dan 7).

"Mengingat potensi alam di Pulau Sumba ini luar biasa, pengembangan terus kami lakukan, PLTMH Lokomboro ini merupakan salah satu penyokong utama suplai listrik di Sumba," ujar Machnizon.

Selain Lokomboro, saat ini juga sudah dikembangkan potensi mikro hidro lain yang tersebar di Sumba, diantaranya PLTMH Umbu Wango kapasitas 200 kW yang sudah beroperasi sejak 2014, PLTMH Laiputi (2x32kW) dan Mbaku hau (32 kW) yang merupakan hasil kerja sama operasi antara PLN Area Sumba dengan koperasi setempat. Pemanfaatan EBT mikro hidro ini adalah salah satu upaya untuk menjadikan Pulau Sumba sebagai iconic island.

Selain itu saat ini di Sumba juga tengah beroperasi Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bile Cenge yang merupakan hasil kerjasama PLN dengan pemerintah daerah setempat dengan kapasitas daya terpasang 500 kW dan PLTS Salura dengan kapasitas 150 kW. 

Ke depannya di Sumba juga akan dibangun pembangkit listrik tenaga angin dan biomass."Kedepannya kami sangat optimis untuk menjadikan Pulau Sumba sebagai ikon untuk pemanfaatan energi baru terbarukan," pungkas Machnizon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×