kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pakuwon dan ALatief jaring peluang MRT


Sabtu, 15 November 2014 / 10:50 WIB
Pakuwon dan ALatief jaring peluang MRT
ILUSTRASI. Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Rabu 31 Mei 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pembangunan tiang pancang proyek mass rapid transit (MRT) di bilangan Blok M, Jakarta Selatan mendatangkan peluang bagi pengembang properti. Tidak terkecuali bagi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Pengembang Plaza Blok M  tersebut berniat merenovasi pusat belanja tersebut serta mendirikan perkantoran di lokasi yang sama. Targetnya adalah  proyek ini bisa rampung sebelum MRT beroperasi pada 2018 nanti.

Maklum saja, Plaza Blok M nantinya akan terintegrasi dengan terminal MRT di Blok M. "Kami akan menambah tinggi mal supaya bisa menampung lebih banyak tenant (penyewa)," jelas Direktur Pakuwon Jati Stefanus Ridwan kepada KONTAN, belum lama ini.

Asal tahu saja, saat ini Plaza Blok M memiliki tinggi tujuh lantai dengan tingkat okupansi sekitar 98%. Namun Stefanus belum bisa bicara soal penambahan jumlah lantai karena belum tahu ketinggian maksimum yang diizinkan di lokasi tersebut.

Selain itu, pengembang asal Surabaya ini juga akan merombak susunan penyewa yang ada di Plaza Blok M. "Tenant harus sesuai dengan pangsa pasar yaitu penumpang MRT, jadi tidak boleh terlalu mahal atau terlalu murah," jelas Stefanus.

Pengembang lain yang punya properti di sekitar Blok M  seperti PT Tata Disantara juga menyambut baik pembangunan rel MRT di Blok M. Anak usaha ALatief Corporation ini sedang mengembangkan perkantoran Menara Sentraya yang dijadwalkan sudah bisa serah terima pada 2015. "Kalau ada sarana transportasi terpadu, akses menuju Menara Sentraya jadi makin mudah," ujar Dipo Latief, Presiden Direktur dan Komisaris Tata Disantara.

Namun, berbeda dengan Pakuwon Jati, Tata Disantara belum punya rencana menambah proyek di Blok M. Alasannya, lahan seluas 2,6 hektare (ha) yang mereka miliki sudah seluruhnya terpakai untuk Menara Sentraya dan perbelanjaan Pasaraya. Kendati demikian, Dipo tidak menampik kemungkinan perusahaannya akan memperbarui tampilan Pasaraya untuk menarik lebih banyak para penyewa.

Sekadar mengingatkan, pemasangan tiang pancang rel MRT di Blok M sudah terlaksana pada 1 November 2014. Nantinya, Blok M akan dilewati oleh koridor Selatan - Utara yang menghubungkan Lebak Bulus dengan Kampung Bandan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×