kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PAL kembali garap kapal pembangkit


Rabu, 04 Januari 2017 / 10:00 WIB
PAL kembali garap kapal pembangkit


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT PAL Indonesia (Persero) mulai mengembangkan pembangunan kapal pembangkit listrik. Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini pernah membikin kapal pembangkit listrik berjenis barge, dengan kapasitas 30 megawatt (MW).

Namun karena jenis barge, kapal pembangkit itu terbatas dalam mobilitas, karena mesti ditarik kapal lain. Maka itu, PAL berusaha membuat terobosan, salah satunya bekerjasama dengan Karadeniz Holding dan anak usahanya, PT Karpowership Indonesia.

Firmansyah Arifin, Direktur Utama PT PAL bilang, kerjasama dengan PT Karpowership akan berlangsung tujuh tahun dengan target proyek pembangunan kapal pembangkit berkapasitas total 5.000 MW.

Kapasitas kapal pembangkit yang dibangun berbeda-beda, mulai dari 60 MW sampai 240 MW. Untuk teknologi kapal, Firmansyah bilang akan menggunakan tenaga solar dan juga gas.

Terkait prototipe kapal, nanti akan mengikuti desain kapal pembangkit milik Karpowership yang sudah beroperasi di Amurang dan Kupang. "Kami akan bikin kapal yang lebih besar dengan teknologi canggih dan dua jenis bahan bakar minyak dan gas," ujar Firmansyah, kepada KONTAN, Senin (2/1).

Sebagai perusahaan galangan kapal, PT PAL tidak kesulitan membangun kapal pembangkit tersebut. Hanya saja, ada teknologi yang harus mereka persiapkan. Maka itu, PAL mesti menggandeng mitra yang berpengalaman.

Adapun kapal yang diproduksi nanti tak hanya untuk pasar dalam negeri, tapi juga ekspor. Firmansyah menjelaskan, permintaan kapal pembangkit terbilang tinggi, termasuk di Asia Tenggara, Afrika dan Eropa.

Untuk merealisasikan proyek kapal pembangkit listrik berkapasitas 5.000 MW, Firmansyah berharap bisa rampung dalam 7 tahun. Adapun kapal hasil produksi diharapkan bisa diserap di dalam negeri atau ekspor Untuk pasar domestik, kapal pembangkit PAL cocok untuk wilayah terluar atau kepulauan.

Adapun dari sisi pangsa pasar, kapal pembangkit milik PAL bisa untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Agar proses pembangunan kapal segera rampung, Firmansyah bilang ada opsi joint venture dengan perusahaan berkompeten.

Komponen impor

Hendri Satrio, Public Relation, PT Karpowership Indonesia menyebutkan, kerjasama dengan PT PAL diharapkan terealisasi mulai tahun ini. Kerjasama Karpowership dengan PAL diteken tahun lalu dengan target produksi kapal pembangkit dengan kapasitas 5.000 MW dalam tempo tujuh tahun ke depan.

"Mudah-mudahan setelah 7 tahun, PAL siap bikin kapal pembangkit sendiri. Soal detail tahap awal akan seperti apa saya belum tahu, yang jelas akan ada transfer teknologi," jelas Hendri.

Selain fokus mengembangkan kapal pembangkit, PAL tahun ini juga terus mengembangkan divisi kapal perang dan kapal niaga. Saat ini, PAL tercatat masih mengerjakan pesanan kapal dari dalam negeri dan luar negeri.

Untuk dalam pasar negeri, kapal perang PAL digunakan oleh TNI AL serta kepolisian. Di luar negeri, kapal perang milik PAL telah digunakan di Filipina dan Malaysia. Sedangkan untuk kebutuhan kapal niaga, PT PAL telah melayani permintaan kapal dari Pertamina, Pelni dan Pelindo.

Soal produksi Firmansyah bilang, tak ada kendala yang berarti. Meski bahan baku impor 70%, pasokan bahan bakunya terbilang lancar. "Untuk senjata dan teknologi, kami dibantu oleh BUMN lain,” kata Firmansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×