Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk terus berupaya memperluas jaringan ritel. Lewat anak usaha PT Apparelindo Prima Sentosa dan PT Pancaprima Ekabrothers, emiten berkode PBRX ini baru saja mengakuisisi merek pakaian pria domestik, Salt n Peppers.
Supaya lancar, produsen tekstil ini telah mendirikan cucu usaha bernama PT Mitra Busana Sentosa. "Salt n Pepper sudah berkembang lebih cepat, karena cucu perusahaan ini membeli jaringan yang sudah berjalan," kata Iswardeni, Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Perusahaan ini bakal mengambil keuntungan dari jaringan pakaian pria yang sudah berdiri sejak 2001. Merek pakaian ini, kata Iswardeni, bisa dibeli di beberapa pusat belanja di kota besar. Malah, merek ini sudah merambah Malaysia.
Berbekal merek dan jaringan yang sudah ada, Pan Brothers optimistis pembelian Salt n Peppers ini bisa mendongkrak pendapatan perusahaan ini dari lini bisnis ritel.
Malah, kehadiran Salt n Peppers bisa melampaui penjualan ritel produk garmen merek Zoe yang selama ini dipasarkan Pan Brothers. Perusahaan ini menargetkan Salt and Peppers bisa menyumbang pemasukan Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar tahun ini. "Tim riset dan pengembangan Pan Brothers akan berkolaborasi dengan tim Salt n Pepper menentukan style design fabrication dan tempat produksi," paparnya.
Saat ini jaringan Salt and Peppers di Indonesia sudah mencapai 90 gerai. Nah, PBRX bakal menambah jumalh jarigan sebanyak 60 gerai lagi sehingga berjumlah 150 gerai sampai akhir tahun ini.
Sedangkan untuk jaringan luar negeri, Pan Brothers punya target dalam lima tahun ke depan memiliki 400 gerai Salt n Peppers di negara Asia. Sementara untuk menjangkau pasar Amerika Serikat dan Eropa, perusahaan ini bakal menggandeng mitra lokal dengan sistem waralaba.
Supaya berjalan lancar, Pan Brothers sudah menyuntikkan modal awal Rp 60 miliar di Mitra Busana. Dana berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) III awal 2014. Dari hasil PUT sebesar Rp 1,02 triliun, hingga 31 Maret 2015, PBRX sudah mengalokasikan Rp 262,23 miliar untuk membiayai investasi di sektor hulu maupun hilir.
Dominasi pakaian jadi
Pan Brothers berharap, ekspansi ini bisa menutup hasil yang kurang memuaskan tahun lalu. Di periode ini, pendapatan PBRX turun tipis 0,35% dari US$ 339,72 juta pada 2013 menjadi US$ 338,53 juta. Sedangkan laba bersih di periode serupa juga turun 2,55% dari US$ 10,59 juta menjadi US$ 10,33 juta.
Penurunan kinerja terjadi lantaran beberapa mitra Pan Brothers meminta pengiriman barang diundur. Dari seharusnya pengiriman terjadi tahun lalu menjadi tahun ini.
Begitu pula dari lini bisnis ritel yang pertumbuhannya tidak terlalu menggembirakan. Rupanya, perusahaan ini sulit memilih lokasi toko yang strategis. "Merek Flynow sudah kami lepas, tetapi Zoe dan Greyhound sesuai rencana, meski pertumbuhannya tidak bisa cepat. Memilih toko yang tepat tidak mudah," kilahnya.
Saat ini, Pan Brothers sudah memiliki 20 gerai Zoe dan Greyhound. Nah, tahun ini, produsen dan peritel tekstil ini berharap jumlah gerai merek fesyen ini bisa mencapai 70 gerai sampai 80 gerai sampai akhir tahun ini.
Lewat aksi usaha ini, Pan Brothers menargetkan tahun ini bisa meraup pertumbuhan hingga 30%. Usaha pakaian jadi masih menjadi penyumbang terbesar tahun ini yakni dari 92% (2014) menjadi 95%. Sisanya, dari lini bisnis ritel menjadi 4%, turun dari tahun lalu 7%. Sedangkan sisanya, 1%, dari bisnis tekstil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News