kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Pan Brothers anggarkan capex unorganic US$ 20 juta


Selasa, 02 Desember 2014 / 08:00 WIB
Pan Brothers anggarkan capex unorganic US$ 20 juta
ILUSTRASI. Simak beberapa manfaat ginseng dalam skincare yang bisa membantu kulit nampak sehat dan cerah.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Setelah mengabarkan akan menambah empat pabrik anyar di Boyolali tahun ini, PT Pan Brothers Tbk berencana membikin perusahan patungan bersama mitra bisnis. Perusahaan patungan itu nantinya akan mengoperasikan pabrik garmen anyar. 

Manajemen perusahaan itu belum mau mengungkapkan identitas sang calon mitra. Termasuk, tenggat waktu realisasi pembentukan perusahaan patungan itu. Yang pasti, kandidat mitra bisnis itu ada yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

Saat ini Pan Brothers sedang menimbang-nimbang kinerja para calon mitra. "Masih due diligence. Nantinya, perusahaan patungan itu bisa membangun pabrik baru atau mengakuisisi pabrik lain," kata Anne Patricia Sutanto, Wakil Direktur Pan Brothers, kemarin (1/12).

Perusahaan yang tercatat dengan kode saham PBRX di Bursa Efek Indonesia itu menganggarkan dana US$ 10 juta–US$ 20 juta untuk ekspansi itu. Dana tersebut masuk pos belanja modal alias capital expenditure (capex) non organik.

Sementara untuk kebutuhan capex organik tahun depan, perusahaan itu mengalokasikan US$ 20 juta. Perinciannya, pertama, US$ 17 juta untuk memperbesar kapasitas dua pabrik baru yang dikelola anak perusahaannya, PT Eco Smarth Garment Indonesia.

Kapasitas dua pabrik itu yang semula 42 juta potong pakaian per tahun akan menjadi 69 juta potong pakaian pada akhir 2015. 

Manajemen perusahaan itu mengaku tak ragu menggelontorkan belanja modal sebesar itu karena kontribusi bisnis garmen paling besar. Sejauh ini pendapatan garmen mendominasi hingga 92,4% terhadap total pendapatan.

Kedua, US$ 3 juta untuk biaya perawatan.

Di luar rencana kerja yang dibiayai capex US$ 20 juta itu,  Pan Brothers juga menyusun rencana kerja lain tahun 2015. Perusahaan itu akan menggenjot kinerja lini bisnis ritel melalui merek pakaian Zoe. Perlu Anda ketahui, performa lini bisnis itu masih mini, yakni baru berkontribusi 0,01% terhadpa total pendapatan.

Merek pakaian itu sudah dijajakan di 19 gerai pakaian. Nah, Pan Brothers berencana menambah lima hingga tujuh gerai  di sejumlah pusat perbelanjaan. Perusahaan itu belum berencana membuka gerai sendiri. "Kalau penjualan terus membaik, bisa juga tahun depan kami bikin sau showroom," cetus  Fitri Ratnasari Hartono, Direktur Pan Brothers.

Melalui sederet rencana tersebut, Pan Brothers optimis bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 20% pada tahun depan. Target itu memasukkan potensi tantangan pasar global yang masih besar. Maklum, 99% hasil produksinya dilempar ke pasar ekspor, seperti Eropa, Amerika dan Asia.

Di luar rencana tahun depan yang tersusun manis, Pan Brothers harus membatalkan rencana masuk pasar Kamboja. Anne beralasan, negara tersebut ternyata tak sesuai dengan kriteria yang diharapkan perusahaannya. Semisal,  jumlah penduduk sedikit dan infrastruktur kurang mendukung. "Kami malah mau liat lagi di Myanmar," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×