kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pan Brothers (PBRX) tidak terkena imbas kenaikan harga bahan baku kapas


Jumat, 15 Oktober 2021 / 19:14 WIB
Pan Brothers (PBRX) tidak terkena imbas kenaikan harga bahan baku kapas
ILUSTRASI. Pekerja tengah menyelesaikan produksi masker dan alat pelindung diri (APD) di Pabrik Tekstil PT Pan Brothers Tbk, Banten,


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di industri garmen dan tekstil, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengungkapkan tidak terpengaruh dengan kenaikan harga bahan baku kapas yang saat ini sedang melanda di tingkat global.

Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni mengatakan, jika ada efek kenaikan yang terjadi, maka akan dibebankan kepada pihak brand.

"PBRX tidak terpengaruh oleh kenaikan harga bahan baku tersebut, karena kenaikan bisa dibebankan kembali ke brands. Sebagai contoh, kontrak kami dengan brand Cost Plus, jika ada efek kenaikan harga bahan baku maka itu dibebankan ke brand," jelas Iswar saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (15/10).

Sebagai informasi, saat ini harga kapas mencapai US$ 2,28 per kilogram, sedangkan polyester US$ 1,16 per kilogram dan rayon sebesar US$ 1,8 per kilogram.

Dalam situasi normal atau stabilnya harga di pasar internasional, kapas dipatok pada angka US$1,2 per kg, polyester pada posisi US$0,9 sampai US$1 per kilogram dan rayon sebesar US$1,2 per kilogram yang sudah bisa dihasilkan dalam negeri.

Baca Juga: Waktu Kian Terbatas, Pan Brothers (PBRX) Menggeber Negosiasi Restrukturisasi Utang

Mengenai pengaruh dan proyeksi pada kinerja, PBRX mengatakan pihaknya optimistis bisa mencapai target minimal sama seperti tahun 2020.

PBRX mencatatkan total pendapatan US$ 300,78 juta pada semester I 2021. Angka tersebut turun 7,79% dibanding pendapatan periode sama tahun 2020 yang sebesar US$ 326,21 juta.

Dari segi bottom line, PBRX mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$ 11,47 juta. Jumlah ini turun tipis 0,86% dari laba bersih semester I 2020 senilai US$ 11,57 juta.

"Kalau restrukturisasi kami berjalan sesuai rencana, tentu tahun depan peluang terbuka lebar. Dengan adanya switching order dari China, Vietnam dan Bangladesh yang masuk ke Indonesia. Kapabilitas PBRX untuk memproduksi order dari brands sudah teruji itu akan captive," tutur Iswar.

Baca Juga: Pendapatan turun 7,79% di semester I-2021, ini penjelasan Pan Brothers (PBRX)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×