Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menilai, kondisi industri AMDK dalam negeri pada 2023 sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Umum Aspadin Rachmat Hidayat mengatakan, semenjak status pandemi Covid-19 berangsur dicabut oleh pemerintah dari tahun lalu, penjualan AMDK nasional mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Hal ini mengingat masyarakat sudah lebih leluasa melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Dengan begitu, permintaan produk AMDK di berbagai daerah meningkat guna mendukung mobilitas masyarakat.
Baca Juga: Tuah dari Industri Teh Mengalir ke Industri Plastik
“Konsumsi AMDK perlahan naik signifikan dalam beberapa waktu terakhir, terutama untuk kemasan botol dan cup,” ujar Rachmat, Selasa (4/7).
Berbekal status pandemi yang berakhir dan kondisi ekonomi nasional yang stabil, Aspadin memperkirakan penjualan AMDK nasional dapat mencapai lebih dari 30 miliar liter sampai akhir tahun nanti.
Tak hanya memasarkan atau menjual produk, para produsen AMDK dinilai Aspadin tampak kembali gencar melakukan ekspansi seperti menambah fasilitas produksi maupun jaringan distribusi baru. Harapannya, ekspansi tersebut akan mendorong peningkatan penjualan dan pangsa pasar produk AMDK yang bersangkutan.
“Investasi baru ataupun penambahan investasi di sektor AMDK mulai tumbuh kembali,” tukas dia.
Dalam catatan Kontan, salah satu emiten produsen AMDK, yakni PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menggelar ekspansi berupa penambahan 4 pabrik baru yang berlokasi di Palangkaraya, Palembang, Lampung, dan Manado. Saat ini, CLEO telah mengoperasikan 28 pabrik AMDK.
Selain itu, CLEO juga memperkuat jaringan distribusi yang mengandalkan tiga saluran yakni pasar tradisional, pasar modern, dan outlet spesial. CLEO pun turut menjalin kerja sama co-branding dengan jaringan ritel besar seperti Indomaret, Alfamart, dan Familymart.
Baca Juga: Incar Kenaikan Kinerja, Sariguna Primatirta (CLEO) Siapkan Capex Rp 300 Miliar
Guna mendukung agenda ekspansi tersebut, Manajemen CLEO menggelontorkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 300 miliar pada tahun ini.
PT Nestlé Indonesia juga terus mendukung kemajuan industri AMDK nasional. Saat ini, bisnis air minum di bawah merek Nestlé Pure Life untuk pasar Indonesia diproduksi dan didistribusikan secara resmi oleh PT Akasha Wira International Tbk (ADES) serta di bawah lisensi dan pengawasan Nestlé Water SA.
“Nestlé Indonesia akan terus mendukung kesehatan masyarakat dengan menyediakan produk-produk yang bergizi,” ujar Sufintri Rahayu, Corporate Affairs Director Nestlé Indonesia, Selasa (4/7).
Nestlé mulai memproduksi dan memasarkan produk AMDK di Indonesia melalui ADES pada tahun 2005. Terdapat tiga ukuran botol air minum yang dijual Nestlé Pure Life, yakni ukuran 330 ml dan 600 ml untuk kemasan individu dan ukuran 1.500 ml untuk kemasan keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News