kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Panorama Sentrawisata (PANR) Catat Permintaan Wisata Kembali Tumbuh 15% di Awal 2025


Senin, 24 Februari 2025 / 13:55 WIB
Panorama Sentrawisata (PANR) Catat Permintaan Wisata Kembali Tumbuh 15% di Awal 2025
ILUSTRASI. Paparan publik hasil RUPS PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR) menjabarkan bahwa tren wisata di awal tahun 2025 masih menunjukkan adanya peningkatan.

AB Sadewa Corporate Secretary PANR menjelaskan secara umum tren wisata outbound masih bergerak ke destinasi populer seperti Jepang, Korea Selatan hingga Eropa.

"Yang tertarik ke Eropa Timur juga sudah mulai banyak. Lalu, untuk destinasi favorit di region Asia Tenggara, Vietnam juga sedang happening. Daerah Sapa di Vietnam sedang ngetop," paparnya kepada Kontan, Senin (24/2).

Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) Terima Dividen Interim Rp 399 Miliar dari Anak Usaha

PANR menuturkan untuk destinasi wisata inbound masih didukung dari volume penerbangan. Perseroan mencatat bahwa pesawat terbesar ada di Cengkareng atau Ngurah Rai, Denpasar sehingga destinasi inbound tercatat masih tinggi di daerah tersebut. n

Untuk tujuan inbound ke Cengkareng, Jakarta, biasanya dilakukan bagi corporate travelers untuk tujuan berbisnis. Sementara itu, bagi pengunjung ke Denpasar, Bli motifnya memang berlibur.

Secara bisnis keseluruhan, PANR melihat adanya pertumbuhan sebesar 15% di awal tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, pertumbuhan ini dilihat berdasarkan destinasi yang diinginkan oleh wisatawan.

Baca Juga: Bersama Northstar Group, PANR Ikut Divestasi Saham Raja Kamar ke Investor Malaysia

"Jika melihat Bali, maka pertumbuhannya relatif stabil. Tapi kalau yang stagnan itu Lombok, walaupun ada Mandalika. Lalu daerah Toba juga kami melihat antusiasmenya tidak terlalu tinggi. Ini dilihat berdasarkan sisi pasar kami ya yang mainstream," imbuhnya.

Lebih lanjut, dari sisi outbound, PANR melihat pertumbuhan yang juga sama besar yakni sebesar 15% dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini didorong dengan destinasi Vietnam yang dinilai baru dan menerima banyak permintaan dari wisatawan.

Walau diawali dengan baik di awal tahun, PANR menuturkan bila dibandingkan dengan tahun 2023 lalu, peningkatannya tidak lebih baik. Menurut Sadewa, peningkatan permintaan untuk berlibur lebih bagus tercatat pada tahun 2023.

Sementara itu pada 2024, PANR melihat permintaan untuk berwisata sudah mulai berada di titik normal dan kembali ke rata-rata pertumbuhan di kisaran 15% hingga 20%.

"Pada tahun 2023 peningkatannya masih amazing karena ada pent-up demand sedangkan di 2024 sudah normal permintaannya jadi sudah kembali lagi ke rata-rata pertumbuhan di level 15%," urainya.

Baca Juga: Komisaris Panorama Sentrawisata Tambah Kepemilikan 20 Juta Saham di PANR
 

Selanjutnya: Jabat Menteri Investasi dan CEO Danantara, Rosan: Tidak Masalah, Berjalan Beriringan

Menarik Dibaca: Harga Emas Lanjut Naik, Penurunan Suku Bunga Fed Digadang Lebih Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×