Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mempersiapkan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Korps Lalu Lintas Polri melakukan rapat koordinasi memastikan kesiapan Operasi Lintas periode Nataru pada beberapa Lintas Penyeberangan.
Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno memaparkan prediksi puncak mudik/balik terdiri dari 2 sesi yaitu posisi puncak arus mudik pertama pada tanggal 23/24 Desember 2022 dan untuk puncak arus balik pertama pada tanggal 25/26 Desember 2022.
Sedangkan puncak arus mudik kedua tanggal 30/31 Desember 2022 dan puncak arus balik kedua diperkirakan terjadi tanggal 1/2 Januari 2023.
Secara umum, ada 11 wilayah lintasan penyeberangan yang dalam pantauan yaitu:
Baca Juga: Mendag Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
1. Merak - Bakauheni
2. Ketapang - Gilimanuk
3. Padangbai - Lembar
4. Kayangan - Pototano
5. Ajibata - Ambarita
6. Tanjung Api-Api - Tanjung Kelian
7. Sibolga - Nias
8. Bajoe - Kolaka
9. Bitung - Ternate
10. Kupang - Rote
11. Hanimua - Waipirit
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga: Stok BBM dan LPG Aman untuk Periode Nataru
Kondisi angkutan penyeberangan pada 11 lintasan tersebut biasanya selalu padat saat Nataru.
Pihaknya memprediksi pergerakan penumpang dan kendaraan pada Periode Nataru 2022 rata-rata naik sebesar 7% dari realisasi Nataru 2021 dengan rincian:
Dirjen Perhubungan Darat memproyeksikan jumlah penumpang naik sebanyak lebih dari 2 juta orang atau meningkat 7% (YoY) dari realisasi 2021 sebanyak lebih dari 1,87 juta orang.
Sementara untuk total jumlah Kendaraan diproyeksikan juga meningkat sebesar 7% menjadi 551,67 unit dari jumlah tahun lalu sebanyak 515,58 unit.
Lebih lanjut lagi, Hendro mengatakan pergerakan dan perpindahan logistik pada masa Nataru 2021/2022 tetap terdistribusi dengan baik, dibuktikan dengan adanya kenaikan pada kendaraan truk di 5 (lima) lintas pantauan yaitu Merak-Bakauheni, Kayangan-Pototano, Tj. Api-Tj. Kelian, Bitung-Ternate dan Ajibata-Ambarita.
Dirinya juga mengimbau bagi masyarakat yang akan menggunakan kapal penyeberangan untuk membeli tiket menggunakan aplikasi Ferizy.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Antisipasi Momentum Libur Natal dan Tahun Baru di Daerah Wisata
"Jadi tidak ada penjualan tiket di pelabuhan. Masyarakat yang datang ke pelabuhan sudah membawa tiket dari tempat asalnya dengan harapan dapat memperlancar proses penyeberangan ke Pelabuhan Merak maupun ke Pelabuhan Bakauheni," jelas Hendro dalam pernyataannya (07/12).
Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi dalam kesempatan yang sama mengatakan agar merencanakan perjalanannya dengan baik demi kelancaran proses penyeberangan.
"Kalau berangkatnya direncanakan dengan baik, antrian tersebut tidak terjadi. Kalaupun ada itu menunggu kapal, tapi sepanjang kapalnya ada, pelabuhannya dioptimalkan dan antriannya tertib maka akan makin cepat," ujar Firman.
Pada lintas penyeberangan Merak-Bakauheni, untuk melayani masyarakat yang akan menyeberang pada periode Nataru telah disiapkan dermaga sejumlah 7 pasang dengan jenis ¬moveable bridge. Selain itu, terdapat 62 unit kapal yang siap beroperasi, 58 unit diantaranya telah dilakukan rampcheck oleh BPTD.
Guna mengantisipasi puncak kepadatan periode Nataru mendatang, berkaca dari Angkutan Lebaran 2022, telah disiapkan sejumlah langkah strategis diantaranya dengan mengoptimalkan pola operasi kapal melalui skema normal, padat, dan sangat padat juga pendistribusian kendaraan serta mengoperasikan kapal-kapal berkapasitas besar jika terjadi lonjakan penumpang.
Di samping itu, juga dilakukan sosialisasi secara masif terkait pembelian tiket dan penertiban agen-agen penjualan ferizy di sekitar area pelabuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News