Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Paramount Enterprise International alias Paramount Land memiliki cara tersendiri untuk menarik pasar yakni dengan meluncurkan Supermarket Properti dengan nama SuperPro.
Gambarannya, SuperPro berbentuk gerai yang memberikan layanan one-stop shopping produk properti seperti perumahan, apartment, compact reguler homes, ruko, ruang kantor, mixed use dan properti lainnya.
Supermarket Properti ini layaknya riteler yang dekat dengan konsumen. SuperPro didesain untuk memudahkan konsumen dalam memilih dan membeli produk properti milik Paramount Enterprises sesuai selera dan kebutuhan.
Konsumen dapat datang ke outlet-outlet SuperPro untuk mendapatkan informasi seputar produk yang tersedia tanpa perlu berkunjung ke proyek atau pameran.
Ervan Adi Nugroho, President Director PT Paramount Enterprise International mengatakan, perusahaan mendirikan SuperPro dalam dua jenis. Pertama, gerai yang berdiri independent di ruko dan gedung perkantoran. Kedua, gerai yang bekerjasama dengan agen properti dan hotel.
"Tahap awal, kami mendirikan 70 gerai SuperPro," kata Ervan, kepada KONTAN, Selasa (13/10).
Nah, 70 gerai ini terdiri dari pendirian 60 gerai di Jabodetabek dan 10 gerai di Semarang-Jawa Tengah. Mayoritas gerai yang berdiri di gerai-gerai agen properti yang sudah bekerjasama dengan 50 agen properti. Sisanya sekitar 10% dari 70 gerai berdiri sendiri dengan biaya investasi Rp 1,5 miliar-Rp 2,5 miliar per gerai.
"Kedepan, kami akan mendirikan 200 gerai SuperPro hingga akhir tahun 2016," tambahnya.
Kota yang menjadi sasaran pendirian SuperPro seperti Tangerang, Jakarta, Manado, Medan, Semarang dan Surabaya. Adapun, sekitar 15% dari target pendirian 200 gerai akan menjadi gerai independent, sisanya gerai yang menempel dengan gerai agen properti.
Ervan mengharapkan, setiap gerai SuperPro dapat menjual minimal 1 unit properti per bulan. Pasalnya, perusahaan akan menempatkan lima orang sales marketing per satu gerai.
Asumsinya, jika perusahaan memiliki 200 gerai maka akan menjual minimal 200 unit properti per bulan. "Cara ini akan meningkatkan penjualan properti Paramount Land," jelasnya.
Tahun 2015 ini, Paramount Land menargetkan penjualan sebesar Rp 3 triliun sampai akhir tahun 2015, dengan realisasi penjualan sebesar Rp 1,75 triliun per kuartal III/2015 atau naik 66,66% (mtm) dibandingkan posisi Rp 1,05 triliun per kuartal II/2015. Sedangkan, target perolehan laba sebesar Rp 800 miliar pada akhir tahun ini.
Produk properti yang paling laris adalah compact reguler homes yakni rumah dengan harga mulai dari Rp 600 juta yang memiliki luas 4 m2x8 m2 per unit. Saat ini, produk compact reguler homes baru berada di kawasan Gading Serpong-Tangerang, Banten. Kedepan, perusahaan akan mendirikan properti sejenis ini di wilayah lain.
Produk baru
Ervan bilang, untuk memenuhi kebutuhan pasar maka Paramount Land akan meluncurkan produk properti baru di kuartal IV/2015. Rencananya, perusahaan akan mendirikan kawasan terpadu yang terdiri dari perumahan dan komersial di Manado-Sulawesi Utara dengan luas lahan sekitar 20 hektar (ha).
"Kami akan meluncurkan perumahan dengan harga Rp 1,5 miliar di Manado pada akhir tahun," ucapnya.
Saat ini, perusahaan yang menguasai properti di kawasan Gading Serpong ini masih memiliki lahan yang luas untuk membangun properti resindensial dan komersial. Misalnya, perusahaan memiliki kapasitas lahan (landed bank) seluas 1.200 di seluruh dari per kuartal III/2015.
Selanjutnya, Paramount Land tetap komitmen untuk membangun properti untuk kelas menengah dan kelas atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News