kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Parsel Kue dan Cake Coklat Makin Diminati


Rabu, 24 Desember 2008 / 07:30 WIB
Parsel Kue dan Cake Coklat Makin Diminati


Reporter: Aprillia Ika |

JAKARTA. Parcel-parcel dalam bentuk aneka produk makanan sudah mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, tak sedikit yang melirik kue coklat sebagai hadiah terbaik bagi rekanan, apalagi untuk momen khusus seperti lebaran, natal dan tahun baru.

Khusus mengahadapi natal dan tahun baru, beberapa gerai kue cokelat kebanjiran order parcel. Antara lain The Harvest Chocolate. Dari sekitar 4.000 parcel dalam bentuk produk-produk Harvest seperti cake, kue, cokelat dan lainnya ludes terjual. Padahal harganya juga tidak murah, antara Rp 280.000 per paket sampai Rp 825.000 per paket.

Menurut Dian, Marketing Manager PT Harvest Chocolate, penjualan 4.000 parcel natal tersebut melebihi penjualan parcel untuk lebaran beberapa bulan lalu. Padahal, pihak Harvest tidak melakukan penawaran khusus ke perusahaan-perusahaan yang ingin memberikan hadiah natal bagi kliennya. "Perusahaan banyak yang datang sendiri ke sini, rata-rata adalah loyal customer," ujarnya.

Sementara itu, kampiun gerai cokelat Dapur Cokelat juga sudah menjual sekitar 300 parcel produk cokelatnya. "Rata-rata pengorder adalah perusahaan swasta, bukan pejabat," ujar Hermes Tjahyo, Marketing & Sales PT Dapur Cokelat.

Untuk harga produk parcel Dapur Coklat, dibanderol seharga Rp 375.000 sampai Rp 775.000 tergantung banyak atau sedikitnya gula-gula dan coklat praline yang masuk ke dalam parcel. Untuk ongkos antarnya, mulai dari Rp 10.000 tergantung jauh dekat area pengiriman.

Pihak Dapur Cokelat juga menyediakan parcel berupa cake cokelat mulai dari ukuran 20 X 20 senti seharga Rp 155.000. "Ada banyak sekali jenis cake yang bisa dijadikan parcel natal, saya tidak hapal satu-satu harganya," lanjut Hermes.

Menurut Hermes, keberhasilan Dapur Cokelat memasarkan produknya tak lepas dari usaha tim marketing Dapur Coklat yang jeli memasarkan produk tersebut ke banyak perusahaan. Biasanya, pihak Dapur Cokelat mendapat alamat perusahaan baru dari pihak pengorder. "Kami tinggal telepon mereka untuk emnawarkan produk kami," lanjut Hermes.

Hermes bilang, saat ini ada banyak toko cokelat yang menawarkan paket parcel natal dengan harga yang kompetitif. akan tetapi Hermes yakin perusahannya sudah punya pangsa pasar tertentu.

"Saat ini, pelanggan kami lebih selektif dan kritis memilih produk, maka kami juga memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka sebagai nilai lebih," lanjut Hermes. Misalnya saja, order datang lebih tepat waktu dan meminimalisir komplain pelanggan.

Sementara itu, gerai kue cokelat papan atas La Madeleine di bilangan jalan Ahmad dahlan bilang bahwa peminat parsel kue dan cake cokelat di gerainya cenderung turun 30% dibanding natal tahun lalu. Walaupun begitu, pembelian parcel natal tetap banyak dilakukan banyak orang baik dari pihak perusahaan maupun dari pihak perseorangan.

Tahun ini, toko ini hanya mampu menjual 100 parcel kue mulai dari harga Rp 300.000 sampai Rp 400.000. Sementara untuk parcel cake cokelat dijual seharga Rp 170.000 sampai Rp 775.000. "Untuk ongkos kirim disekitar Jakarta, Rp 30.000," ujar Ence Haryanto, Operation Manager La Madeleine.

Menurut Ence, tokonya tidak perlu memasarkan produk secara khusus ke berbagai perusahaan. Malah, tokonya tersebut tidak punya tim marketing. "Pemasaran kami hanya dari mulut ke mulut saja, antara pengorder dengan penerima parcel," ujarnya.

Tahun lalu, toko ini menuai banyak order lantaran ada bank yang memborong produk parcel La Madeleine sebagai hadiah natal bagi para nasabah premiumnya. "Sekarang sudah tidak lagi karena mungkin kena imbas krisis," pungkas Ence.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×