kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar kondominium hingga Q3/2019 masih tertekan


Kamis, 17 Oktober 2019 / 22:54 WIB
Pasar kondominium hingga Q3/2019 masih tertekan
ILUSTRASI. Pimpinan Proyek Fifty Seven Promenade Trijas Hwe (kiri) berbincang dengan Associate Director Intiland Andrew Kang di sela project visit dan show unit?proyek Fifty Seven Promenade di Jakarta, Selasa (27/3). Sejak diluncurkan Agustus 2017, kondominium Fifty


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jones Lang Lasalle (JLL) Indonesia menilai pasar properti, khususnya segmen kondominium mewah hingga kuartal III masih tertekan. Hal tersebut lantaran adanya kompetisi dengan segmen menengah.

James Taylor, Head of Research JLL Indonesia menyebutkan, secara umum penjualan kondominium mewah melemah sejak 2016. Sedangkan, sejak awal 2019 bahkan relatif semakin lesu.

"Karena pemilihan presiden dan juga kompetisi dengan secondary market," ujarnya kemarin di Jakarta, Rabu (16/10).

Walaupun begitu, ia menyebutkan ada faktor yang mampu meningkatkan pasar proyek kondominium. Ia mencontohkan proyek-proyek seperti 57 Promenade, Anandamaya Residence dan Fatmawati One yang berada di jalur akses MRT dapat meningkatkan pasar mereka.

Berdasarkan riset mereka hingga kuartal III ini pun rata-rata penjualan kondominium sektiar 64% atau setara 700% unit. Sedangkan dari stok yang sudah ada sebanyak 159 ribu unit yang mana ada 300 unit merupakan produk baru.

Ke depan, bahkan pihaknya memproyeksikan ada 44 ribu unit baru yang akan diluncurkan dari para pengembang. Ia menjabarkan hal tersebut lantaran saat ini ada beberapa proyek yang masih dalam tahap pengembangan oleh Astra Property, Adhi Commuter Property, dan Jaya Real Property.

Sedangkan, untuk kondominium di pinggiran Jakarta persebarannya masih didominasi di daerah Tangerang dengan porsi 55%. Walaupun begitu, rata-rata penjualan unit di pinggiran Jakarta lebih rendah dengan persentase 61%.

Menurutnya, hal tersebut tak lepas dari tingginya pasokan yang ada. Ia memaparkan di pinggiran Jakarta ada sekitar 99 ribu unit. Sedangkan hingga kuartal III kemarin terjual kurang lebih 61 ribu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×