Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar yang belum membaik, PT Megapolitan Developments Tbk belum akan meluncurkan proyek baru di semester II tahun ini.
Wakil Direktur Keuangan Megapolitan Developments Ouw Desiyanti menyebutkan dampak pandemi virus corona cukup mempengaruhi permintaan. "Semester II kami tidak meluncurkan proyek baru karena saat ini kondisi market sangat drop sehingga kurang tepat jika meluncurkan produk baru," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (23/8).
Hal tersebut tercermin dari kontribusi produk baru yang telah diluncurkan pada semester I, yakni perumahan klaster kecil Cattleya di Cinere. Produk baru tersebut baru berkontribusi sebesar 14% terhadap marketing sales perusahaan.
Baca Juga: Tekanan Kinerja Keuangan Megapolitan Development (EMDE) di Tahun 2020 Bertambah Berat
Asal tahu saja, emiten berkode saham EMDE di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini pada akhir tahun lalu menargetkan marketing sales sebesar Rp 600 miliar untuk tahun ini. Adapun sampai dengan kuartal II, Desiyanti bilang perolehan marketing sales perusahaan sebesar Rp 91 miliar. Karenanya, perusahaan tak menutup kemungkinan adanya revisi target tahun ini.
Sebabnya, pihaknya menilai target awal tersebut sudah tidak tepat mengingat perekonomian sedang terguncang akibat pandemi virus corona. Selain itu, target dibuat sebelum pandemi virus corona menyebar di Indonesia. "Untuk revisi target belum kami rumuskan, kami masih wait and see terhadap daya beli masyarakat di triwulan ini," tuturnya.
Dengan kondisi saat ini, EMDE juga masih menahan untuk menambah landbank baru. Berdasarkan materi paparan publik, EMDE memiliki lahan seluas 270 ha. Lahan perusahaan tersebar di tiga lokasi, Bogor (222 ha), Cinere (47,26 ha), dan Karawaci (9.148 m²).
Baca Juga: Pasar properti masih lesu, kinerja Megapolitan Developments (EMDE) di 2019 jeblok
Menilik laporan keuangan perusahaan, hingga semester I tercatat pendapatan EMDE sebesar Rp 52,3 miliar. Realisasi tersebut turun 50,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 105,52 miliar. Sementara, bottom line EMDE mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 29,63 miliar. Padahal, periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,39 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News