Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Tak seluruh segmen mobil melaporkan penurunan penjualan di awal tahun 2016. Segmen mobil sport utility vehicle (SUV) justru melaporkan kenaikan penjualan 6% pada periode Januari-Februari 2016 ketimbang periode yang sama tahun 2015.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan SUV pada Januari dan Februari 2016 tercatat 12.717 unit. Jumlah ini naik ketimbang penjualan periode sama 2015 sebanyak 11.996 unit.
Kenaikan penjualan mobil segmen SUV terjadi saat penjualan mobil nasional turun 5,3% menjadi 173.252 unit di Januari-Februari 2016.
Penjualan mobil SUV berhasil naik lantaran agen pemegang merek (APM) gencar meluncurkan varian baru dari SUV andalannya.
Akhir Januari 2016 lalu, APM mobil Toyota meluncurkan varian baru dari Fortuner. Tak jauh berselang, Mitsubishi juga meluncurkan varian baru Pajero Sport. Pasca peluncuran SUV anyar tersebut, Toyota dan Mitsubishi langsung tancap gas memacu penjualan mobil SUV.
Imam Choeru Cahya, Head of Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) selaku APM mobil Mitsubishi menargetkan penjualan Pajero Sport tahun ini bisa menembus 19.300 unit, naik lebih dari 100% ketimbang penjualan 2015 (lihat tabel).
Target kenaikan penjualan muncul setelah Imam melihat ada potensi kenaikan penjualan SUV. Menurut Imam, penjualan SUV berpeluang naik karena mobil ini bisa menyerupai multi purpose vehicle (MPV) dengan tujuh penumpang. "Peluangnya lebih baik," kata Imam, Kamis (24/3) pekan lalu.
Selain Pejero Sport, ada Toyota Fortuner yang melaporkan kenaikan penjualan. Dua bulan pertama tahun 2016, penjualan Fortuner tercatat 3.204 unit, naik 54% ketimbang periode yang sama tahun 2015 sebanyak 2.081 unit.
Henry Tanoto, Vice President Toyota Astra Motor (TAM), menyebut, peluang kenaikan penjualan SUV sudah terlihat sejak tahun lalu. Maka itu, Toyota meluncurkan varian baru dari SUV bongsornya. "Sejak Fortuner baru diluncurkan, pemesanan sudah 10.000 unit," klaim Henry.
Tak mau ketinggalan, Honda juga mencatat kenaikan penjualan untuk SUV medium andalannya, yakni H-RV. Pada Januari-Februari 2016 lalu, penjualan Honda HR-V tercatat sebanyak 2.382 unit, naik 55,7% ketimbang penjualan pada periode yang sama tahun 2015 sebanyak 1.529 unit.
Terganjal tarif PPnBM
"Penjualan segmen SUV berkontribusi signifikan ke penjualan kami," kata Jonfis Fandy, Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor (HPM). Meski penjualan Honda HR-V naik, namun penjualan SUV Honda lainnya, yakni Honda CR-V turun 33,3% menjadi 1.627 unit.
Walaupun penjualan SUV sedang naik daun, namun penjualannya sulit menyamai penjualan mobil low MPV. Maklum, harga mobil SUV lebih mahal karena tingginya beban Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 30%. "Sehingga sulit melampaui penjualan low MPV," kata Henry
Untuk itu, Gaikindo mengadu ke Presiden dan meminta tarif PPnBM diturunkan agar penjualan SUV bisa naik dan bisa diproduksi lebih banyak di dalam negeri . Namun, permintaan yang telah disampaikan ke Presiden tersebut belum membuahkan hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News