kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar pelumas tetap licin


Jumat, 13 April 2018 / 12:05 WIB
Pasar pelumas tetap licin


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Federal Karyatama (MPM Lubricants) berniat melebarkan pangsa pasar. Anak perusahaan  PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) ini telah merencanakan masuk ke pasar yang lebih luas, yakni segmen industri.   

Patrick Adhiatmadja, Presiden Direktur MPM Lubricants, mengatakan, berbagai persiapan ekspansi pasar tersebut telah dilakukan. "Segmen ini cukup besar, contohnya perusahaan yang memiliki armada kendaraan tentu membutuhkan pelumas," ujar Patrick, Kamis (12/4).

Dalam mendukung perluasan pasar, pemilik brand Federal ini akan mainkan skema business to business (B2B). Namun, terkait perusahaan-perusahaan yang menjadi bidikan pemasaran, MPM Lubricants masih belum membeberkannya.

Adrian Baskoro, Vice President Board of Directors MPM Lubricants, menambahkan, saat ini pelumas segmen industri mayoritas masih diisi oleh brand impor. "Kebutuhan pelumas industri ke depan masih berkembang," ucap Adrian.

Menurut dia, MPM Lubricants menyasar dua pasar  utama. Pertama, industri pabrikan yang membutuhkan  pelumas bagi mesin. Kedua, industri angkutan umum atau transportasi yang membutuhkan pelumas bagi armada-armada mereka.

MPM Lubricants memiliki pabrik pelumas berkapasitas 100 juta liter setahun di Cilegon, Banten. Besarnya volume produksi pabrik ini tidak lepas dari relokasi pabrik MPM Lubricants di Pulo Gadung, Jakarta pada kuartal IV 2017. Sepanjang tahun lalu, MPM Lubricants mencatatkan volume penjualan sekitar  61,3 juta liter.

Licinnya pasar pelumas ini juga diakui PT Shell Indonesia. Perusahaan ini dikabarkan akan terus menggenjot kapasitas produksi. Tahun ini, Shell Indonesia mengklaim mampu memproduksi sekitar 85% dari total kapasitas produksi sekitar 136 juta liter atau 120.000 ton per tahun.

Mario Viarengo, VP Marketing Lubricants Shell Indonesia, mengatakan, keberadaan pabrik pelumas ini sebagai bentuk komitmen Shell berinvestasi dan mendukung perkembangan industri manufaktur di Indonesia. "Shell saat ini hadir di bisnis hilir yang berintegrasi di Indonesia," terangnya.

Tidak hanya mengandalkan pasar domestik, beberapa pabrikan pelumas bahkan mulai mengincar pasar ekspor. PT Pertamina Lubricants misalnya, sedang membangun representative office atau kantor cabang di beberapa negara.

Intania Prionggo, Public Relations Pertamina Lubricants, menyatakan, pembangunan kantor cabang itu berada di Australia, kemudian menyusul Malaysia dan Vietnam. "Ini adalah salah satu cara kami menghadapi tantangan yang kami proyeksikan terjadi di 2018," katanya.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×