kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar ponsel murah masih nyaring


Rabu, 28 Februari 2018 / 11:30 WIB
Pasar ponsel murah masih nyaring
ILUSTRASI. Penjualan Telepon Seluler (ponsel) asal Negeri China


Reporter: Handoyo | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan telepon seluler (ponsel) segmen low end di Indonesia masih tinggi. Tidak heran, pabrikan ponsel berlomba-lomba merilis produk-produk baru untuk menjaga pangsa pasar tersebut.

Pabrikan ponsel melaksanakan berbagai strategi untuk mendongkrak penjualan. Inovasi produk dengan menambahkan fitur-fitur baru rajin diterapkan. Bahkan, fitur yang semula hanya bisa dinikmati di ponsel premium, kini sudah banyak diadopsi dan disematkan dalam ponsel murah ini.

Head of Marcomm ATL Evercoss Suryadi Willim mengatakan, pasar ponsel low end di Indonesia memiliki prospek yang masih menjanjikan. "Sehingga tahun 2018 kami akan lebih fokus pada segmen low end," kata Suryadi, Selasa (27/2).

Tahun ini, Evercoss merencanakan merilis delapan produk ponsel baru di segmen low end. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya sebanyak empat unit. Harga ponsel Evercoss juga relatif terjangkau, yakni dibawah Rp 2 juta per unit.

Salah satu produk terbaru Evercoss adalah U50A Max. Smartphone yang memiliki kamera ganda di depan dan di belakang ini dijual dengan harga Rp 1,2 juta. Produk ini akan bersaing dengan Huawei Nova 2i, yang juga memiliki empat kamera.

Melihat pasar yang masih terbuka, Evercoss menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru yang ditargetkan beroperasi tahun ini. Investasi  pabrik baru itu sekitar Rp 800 miliar.

Saat ini kapasitas produksi ponsel Evercoss mencapai 100.000 unit per bulan. Dengan tambahan pabrik baru, kapasitas produksi meningkat menjadi 150.000 per bulan.
Pasar ponsel untuk segmen yang lebih tinggi juga terus berbenah untuk menghadirkan produk baru yang diminati konsumen. Salah satunya Advan, dengan merilis ponsel pintar G2 seharga Rp 2,49 juta per unit.

Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan mengatakan, target ponsel pintar G2  membukukan penjualan sebanyak 5.000 unit per bulan. "Fenomenanya, brand sekarang ini lagi masuk ke lini menengah, ujar Tjandra.

Mengutip laporan International Data Corporation (IDC), penjualan ponsel pintar di Indonesia hingga kuartal III-2017 sebanyak 7,2 juta unit. Menurun 1,1% secara tahunan atau year on year (yoy).

Bila dibandingkan kuartal II-2017, penjualan ponsel pintar menurun lebih dalam lagi, yakni 8,6%. Segmen ponsel pintar low end menguasai 47% pangsa pasar. Sedangkan segmen mid range sebesar 32%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×