Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen semen, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) membukukan pendapatan Rp 4,16 triliun sepanjang Januari-Juni 2024. Angka ini melemah sekitar 4% dibandingkan Rp 4,32 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (6/8), penurunan tersebut terutama disebabkan oleh melemahnya kinerja di sektor semen Indonesia dan Vietnam.
Manajemen CMNT mengungkap, industri semen secara umum masih mengalami tekanan imbas dari ketidakpastian global yang tinggi dipicu oleh eskalasi konflik di timur tengah, kebijakan moneter yang ketat dan fluktuasi harga batubara di semester I-2024.
Baca Juga: Alami Rugi Kurs, Cemindo Gemilang (CMNT) Catat Penurunan Kinerja di Kuartal I 2024
“Pasar semen domestik di Indonesia mengalami pelemahan oleh menurunnya aktivitas manufaktur dan konstruksi, dampak dari penyelenggaraan Pemilu 2024 dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H di tengah kondisi oversupply yang masih menjadi tantangan,” ungkap Manajemen CMNT, dalam keterangannya.
Konsumsi pasar domestik di Indonesia yang diproyeksikan akan tumbuh 3% pada tahun 2024 oleh Asosiasi Semen Indonesia (ASI), hanya mampu tumbuh 1,4% sepanjang paruh pertama 2024.
Di sisi lain, pasar semen domestik Vietnam di mana anak group CMNT ada di sana, juga belum menunjukkan tren pemulihan setelah pandemi COVID-19 akibat aktivitas konstruksi dan properti masih terbatas imbas kebijakan ketat pemerintah Vietnam.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham JPFA, CTRA, CMNT dan MIDI untuk Hari Ini (5/6)
Konsumsi pasar domestik di Vietnam pun melemah sebesar 3% dibandingkan paruh pertama 2023, di mana penurunan terbesar terjadi di wilayah Vietnam bagian Utara sebesar 8%.
Proyeksi semester II-2024
Pasar semen domestik diperkirakan akan tumbuh pesat pada paruh kedua tahun 2024. Pemulihan ini didukung oleh percepatan mega proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Komitmen keberlanjutan pemerintah pada pembangunan infrastruktur yang inklusif di seluruh Indonesia akan meningkatkan efektivitas rantai pasokan, meningkatkan aksesibilitas, dan mengatasi kesenjangan logistik,” tulis Manajemen CMNT.
Di sisi lain, peluang penurunan suku bunga di Amerika Serikat pada Semester II 2024 ini dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas nilai tukar rupiah dan membuka peluang Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuannya.
Baca Juga: Pada Tahun Ini, Cemindo Gemilang (CMNT) Targetkan Pertumbuhan Produksi hingga 5%
Hal ini menjadi katalis positif terhadap industri properti yang diharapkan dapat pulih lebih cepat.
Hal-hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan permintaan pasar semen domestik dan mengurangi tekanan pada harga jual semen, sehingga mampu meningkatkan kinerja CMNT secara keseluruhan pada paruh kedua 2024.
“Secara bersamaan, perluasan bisnis turunan semen menjadi semakin penting sebagai jalan pertumbuhan baru bagi perseroan,” tandas Manajemen CMNT.
Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Ikut Garap Proyek IKN, Ini Target Produksi dan Penjualannya
Dari sisi bottom line, CMNT terpantau membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 428,30 miliar. Padahal, pada posisi yang sama tahun lalu, CMNT masih membukukan laba bersih sebesar Rp 223,24 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News