Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Umum Perhimpunan Importir Seluler Indonesia Eko Nilam, mengungkapkan, penguasa pasar smartphone mulai mengalami pergeseran. Jika sebelumnya Nokia dan Sony Ericsson kerap bertengger di posisi satu dan dua di pasar ponsel di Indonesia, kini dominasi keduanya sudah mulai goyah.
Eko bilang, saat ini banyak pemain-pemain lama di bisnis smartphone yang sebelumnya hanya bermain di pasar kelas medium, mulai merangsek ke segmen premium. Kondisi itu, menurut Eko, menjadi semacam ancaman bagi pangsa pasar Nokia dan Sony Ericsson. "Ibaratnya mereka ditekan dari atas oleh BlackBerry dan disodok dari bawah oleh pemain-pemain anyar seperti Samsung ataupun Acer," tandas Eko.
Berdasarkan catatan Perhimpunan Importir Seluler, di sepanjang tahun lalu, jumlah impor ponsel di Indonesia mencapai 35 juta unit atau senilai US$5,7 miliar. Dari jumlah itu, porsi ponsel smartphone hanya sekitar 3%.
Kendati pasarnya terbilang kecil, Eko tetap optimistis, pasar smartphone masih terbuka lebar. Itu terutama, dengan makin meningkatnya kebutuhan online seiring popularitas jejaring sosial layaknya facebook. "Makanya kami memprediksi pasar tersebut akan meningkat menjadi 4,5% tahun ini," imbuh Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News