kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar tertekan virus corona, produksi dan penjualan Timah (TINS) ditaksir turun


Kamis, 16 April 2020 / 07:35 WIB
Pasar tertekan virus corona, produksi dan penjualan Timah (TINS) ditaksir turun
ILUSTRASI. Tambang timah PT Timah Tbk di Pemali, Bangka


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang menggoyang pasar global ikut menekan pasar dan harga komoditas, termasuk logam timah. Kondisi ini berdampak terhadap kinerja operasional produksi dan penjualan PT Timah Tbk (TINS) di awal tahun ini.

Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar mengungkapkan, pelemahan nilai kurs rupiah dan tekanan terhadap harga komoditas sebagai imbas dari pandemi virus corona ikut berdampak terhadap kinerja TINS di kuartal pertama. Ia bilang, produksi bijih maupun logam timah TINS ditaksir mengalami penurunan dan lebih rendah dari rencana.

Sementara penjualan logam timah tertekan seiring dengan tingkat pelemahan permintaan pasar logam timah dunia. Sayangnya Abdullah belum mau memaparkan dengan detail realisasi produksi maupun penjualan TINS di sepanjang kuartal I-2020 ini.

Baca Juga: Punya utang jatuh tempo Rp 8,79 triliun di 2020 ini daftar kreditur bank Timah (TINS)

"Realisasi produk dan penjualan timah sampai akhir bulan Maret 2020 masih dalam proses closing atau finalisasi. Kemungkinan lebih rendah di bandingkan dengan rencana," kata Abdullah saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/4).

Sebagai gambaran, pada tiga bulan pertama tahun lalu, TINS masih mampu menorehkan catatan positif dari sisi produksi dan penjualan. Dalam catatan Kontan.co.id, selama peridoe Januari-Maret 2019, TINS memproduksi bijih timah sekitar 21.600 ton Stannum (Sn). Kala itu, produksi bijih timah TINS meroket 389% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara untuk produksi logam, TINSmencatatkan volume sekitar 16.300 metrik ton logam atau rata-rata mencapai 5.400 metrik ton per bulan di awal tahun 2019. Nilai ini melonjak 304% dari pencapaian produksi pada kuartal pertama tahun 2018.




TERBARU

[X]
×