kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,22   -10,30   -1.10%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca Akuisisi ConocoPhillips Indonesia, Medco Energi Akan Dorong Bisnis Gas


Senin, 24 Januari 2022 / 19:21 WIB
Pasca Akuisisi ConocoPhillips Indonesia, Medco Energi Akan Dorong Bisnis Gas
ILUSTRASI. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) siap mendorong pengembangan gas usai mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) siap mendorong pengembangan portofolio gas ke depan. Ini setelah Medco telah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi seluruh saham ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd (CIHL) dari Phillips International Investment Inc yang merupakan anak perusahaan dari ConocoPhillips (COP). Kesepakatan ini diteken pada Rabu (8/12).

CIHL memegang 100% saham di ConocoPhillips (Grissik) Ltd (CPGL) dan 35% saham di Transasia Pipeline Company Pvt Ltd (Transasia). CPGL adalah Operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54% working interest.

Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, pengembangan komoditas gas sejalan dengan agenda transisi energi menuju net zero emission (NZE). "Gas akan menjadi fokus pengembangan yang sangat penting di Medco EP bersama-sama dengan (energi) surya dan geothermal di Medco Power," ujar Hilmi kepada Kontan.co.id, Senin (24/1).

Di saat bersamaan, Medco juga terus mencari terobosan teknologi baru untuk mengulangi intensitas emisi gas rumah kaca di seluruh operasi perusahaan.

Baca Juga: Menilik Kinerja Hulu Migas Pertamina Sepanjang Tahun 2021

Asal tahu saja, Corridor PSC yang dikelola CPGL memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas berlokasi di onshore Sumatra Selatan. Mayoritas produksi adalah gas yang dijual melalui kontrak jangka panjang kepada para mitra yang andal di Indonesia dan Singapura.

Hilmi optimistis dampak akuisisi bisa segera terasa ditahun ini. "Dampak akuisisi Blok Corridor jelas akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan tahun ini," tegas Hilmi.

Sekedar informasi, Blok Corridor bakal habis kontraknya pada 2023 mendatang. Pemerintah memastikan pada 20 Desember 2023 nanti, ketiga kontraktor eksisting akan tetap melanjutkan kiprahnya di Blok yang menyumbang 17% dari total produksi gas di Indonesia. Nantinya, akan ada perubahan participating interest (PI) untuk ketiga kontraktor tersebut. 

Dari skema awal, ConocoPhilips akan melanjutkan kiprah sebagai operator pada tiga tahun pertama masa kontrak baru. Sesudahnya Pertamina akan mengambil alih dengan menjadi operator hingga masa kontrak habis pada 2043 nanti.

Artinya, Medco Energi yang bakal menjadi operator pada tiga tahun pertama masa kontrak baru.

Dengan demikian, pembagian hak partisipasi atau participating interest (PI) di Blok Corridor, perinciannya, Medco sebagai operator untuk tiga tahun awal menguasai 46%, sementara PT Pertamina mendapatkan 30% dan Repsol Energy sebesar 24%.

Hilmi pun memastikan, Meco siap mendorong jalannya masa transisi di Blok Corridor pasca 2023 mendatang. "Berbekal pengalaman kesuksesan melakukan transisi operasi dari Conoco ke Medco EP di Blok Natuna 5 tahun yang lalu, Insya Allah kiat yang sama akan kita terapkan di Nlok Corridor," jelas Hilmi.

Sekedar informasi,  PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd (CIHL) dengan nilai mencapai US$ 1,32 miliar.

Nilai transaksi tersebut untuk 100% saham CIHL dengan rincian base price sebesar US$ 1,35 miliar, net working capital amount sebesar US$ 69,79 juta, serta tambahan transfer tax sebesar US$ 92,05 juta, yang dikurangi pre-signing dividend untuk Maret 2021 sebesar US$ 120 juta dan Juni 2021 sebesar US$ 70 juta.

Transaksi ini akan dilakukan oleh Medco Energi Global PTe Ltd (MEG) yang merupakan anak usaha tidak langsung yang dimiliki sepenuhnya oleh MEDC.

Manajemen MEDC menyebut, akuisisi ini merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan untuk meningkatkan nilai dan terus berfokus pada integrasi bisnis yang efektif. "Perusahaan melihat potensi pada CIHL dan portofolio ini sesuai dengan kriteria akuisisi MEDC dan memiliki potensi kekuatan yang signifikan untuk pertumbuhan masa depan," sebut manajemen MEDC.

Selain itu, dengan pengelolaan Blok Corridor yang berfokus pada aset gas oleh ConocoPhillips (Grissik) Ltd (CPGL) dinilai sejalan dengan strategi perusahaan terkait perubahan iklim.

Dengan masuknya aset Blok Corridor maka porsi produksi MEDC akan menjadi 78% untuk gas.   

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Akuisisi ConocoPhillips Indonesia Senilai US$ 1,32 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×