kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pasca Pandemi, Blibli (BELI) Optimistis Tren Belanja Online Tetap Berlanjut


Minggu, 23 Juli 2023 / 13:58 WIB
Pasca Pandemi, Blibli (BELI) Optimistis Tren Belanja Online Tetap Berlanjut
ILUSTRASI. Global Digital Niaga (BELI) yakin kebiasaan masyarakat berbelanja online saat pandemi Covid-19 tetap eksis.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pemerintah telah menetapkan Indonesia memasuki masa endemi Covid-19 mulai (21/6) lalu, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) yakin kebiasaan masyarakat berbelanja online saat pandemi Covid-19 tetap eksis.

Menurut Chief Marketing Officer (CMO) Blibli, Edward K. Suwignyo, tren belanja online akan tetap ada meski masyarakat sudah bebas beraktivitas sekaligus berbelanja secara offline.

“Yang paling menantang adalah mengubah kebiasaan, kalau kita lihat 3-4 tahun lalu (sebelum pandemi), belanja online itu cuma untuk ngecek harga, belanjanya tetep offline,” Edward di acara Blibli Annive12sary at Car Free Day & Birthday Brunch, Minggu (23/07).

Tapi kata dia selama masa pandemi, masyarakat tidak punya pilihan lagi selain belanja online, karena toko offlinenya tutup. Dan selama 2 tahun mereka belanja online, terjadi perubahan kebiasaan.

“Karena perubahannya ini sebenarnya lebih permanen, bukan cuma taktikel, misalnya tentang perubahan harga atau diskonnya berapa. Ini yang kita lihat, perubahan ini akan tetap bertahan bahkan setelah pandemi berakhir,” jelasnya.

Dia mengungkap, tren belanja online sekarang juga tak lagi terpaku dengan satu barang. Tren ini juga masih berlaku pada barang nilai sehari-hari atau barang rumah tangga, tidak hanya barang highend seperti gadget.

Baca Juga: Persiapan Ekspansi di 2024, Global Digital Niaga (BELI) Bangun Warehouse Baru

“Dulu mungkin orang tidak ke pikiran, misalnya masa belanja beras online, belanja ya belanja aja di supermarket,” katanya.

Ia juga menambahkan, dari sisi tenaga dan efisiensi waktu, tren belanja online juga masih mengungguli belanja offline. Masyarakat kata dia, bisa menggunakan tenaga dan waktu mereka untuk hal yang lain, dibandingkan hanya berfokus pada aktivitas belanja.

“Kenapa saya harus belanja offline ya, kalo semuanya bisa diantar ke rumah? Mendingan kalau punya waktu dipakai hal yang lain. Ada cara lain yang lebih praktis dan lebih efisiensi waktu,” katanya.

Sebagai informasi,  BELI atau Blibli pada Senin (19/6) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Perusahaan rintisan besutan Grup Djarum ini mencatatkan rugi bersih senilai Rp 5,5 triliun pada 2022. Nilai itu membengkak 65,03% dari Rp 3,33 triliun di 2021.

 

Namun dari sisi top line, pendapatan bersih BELI tercatat melesat 72,37% secara tahunan menjadi Rp 15,26 triliun. Pada 2021, pendapatan neto Blibli pun berada pada angka Rp 8,85 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×