kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pebisnis minta HET berdasar daerah


Kamis, 03 Agustus 2017 / 13:14 WIB
Pebisnis minta HET berdasar daerah


Reporter: Abdul Basith, Lidya Yuniartha | Editor: Rizki Caturini

Desak revisi HET gula

Bersamaan dengan langkah Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengatur kembali harga eceran tertinggi (HET) beras, para petani tebu yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) juga mendesak Kemdag merevisi HET gula.

Ketua Umum APTRI Soemtro Samadikoen mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Menteri Perdagangan untuk membahas masalah HET gula tersebut. Menurutnya dari hasil pertemuan dengan Mendag, akan ada pembahasan lebih lanjut. "APTRI meminta perubahan Harga Pembelian Petani (HPP) tebu sebesar Rp 11.000 per kilogram (kg) dan HET gula Rp 14.000 per kg," ujarnya, Rabu (2/8).

Usulan ini akan mengubah aturan HET gula yang sebelumnya telah ditetapkan dalam Permendag No 27 tahun 2017. Permendag ini memberlakukan HPP gula tani sebesar Rp 9.100 per kg, sedangkan harga acuan pembelian pada konsumen yang juga menjadi HET gula adalah sebesar Rp 12.500 per kg. Petani meminta revisi aturan karena saat ini Biaya Pokok Produksi (BPP) gula sebesar Rp 10.600 per kg. Apalagi kualitas pabrik gula yang tidak baik membuat rendemen rendah. Permasalahan di hulu pun perlu diperbaiki seperti bibit, pupuk, dan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×