Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tudingan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait adanya dugaan kartel beras medium di tingkat pedagang dibantah pedagang beras. Ketua Persatuan Pedagang Beras dan Penggilingan Padi (Perpadi) DKI Jakarta, Nellys Soekidi mengatakan dugaan KPPU itu tidak berdasar.
Menurut Nellys, beras medium yang ditemukan KPPU di Karawang yang dinilai sebagai beras medium oleh KPPU ternyata tidak benar.
Menurutnya, beras yang ditemukan KPPU di Karawang itu sebenarnya lebih mahal daripada beras sejenis di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Ia bilang, harga beras medium IR 64 di PIBC sebesar Rp 9.000 per kilogram (kg).
Sementara harga beras jenis yang sama di Karawang sebesar Rp 8.900 per kg, bila beras itu dibawa dan dijual di PIBC maka harganya sebesar Rp 9.100 per kg.
Sebab, itu sudah termasuk ongkos kirim dan biaya pungutan lainnya selama di perjalanan. Menurut Nellys pasokan beras medium ke PIBC setiap hari sebanyak 150 ton per hari. Jumlah itu dinilai lebih rendah untuk bisa menutupi permintaan beras medium di PIBC.
"Di Karawang, pasokan beras total di Karawang hanya 500 ton, dan beras mediumnya cuma 150 ton," ujar Nellys, Senin (30/11).
Ia bilang, para pedagang di PIBC tidak ingin menjual beras dengan harga tinggi. Sebab pedagang juga ingin menjaga harga beras tetap stabil. Apalagi selama ini, tiap kali harga beras tinggi, pedang yang kerap dijadikan kambing hitamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
