Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Serikat pekerja menuntut PT Freeport Indonesia segera membeberkan hasil investigas atas sering terjadinya kecelakaan di tambang Freeport. Sebab, selama ini Freeport tidak terbuka kepada pekerja.
Juli Parorongan Juru Bicara Pengurus Unit Kerja-Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK FSP SPSI) PT Freeport Indonesia mengatakan, pihaknya menuntut manajemen perusahaan untuk memberikan perhatian serius akan keselamatan kerja karyawan. "Pekerja di Freeport merasa kurang aman atas insinden fatal yang terjadi," kata dia ketika dihubungi KONTAN, Kamis (2/10).
Dia mengatakan, pihaknya meminta manajemen Freeport memberikan laporan secara transparan kepada pekerja akan hasil investigasi setiap kecelakaan yang terjadi. Juli bilang, para karyawan tersebut juga menuntut adanya kejelasan mengenai pihak yang bertanggung jawab terhadap kejadian yang telah menimpa karyawan.
Pasalnya, pada September ini saja sudah terjadi dua kali kecelakaan kerja yang memakan korban jiwa hingga lima orang. "Harus ada sistem yang teruji, karena sekarang para karyawan khawatir dengan kemungkinan akan menjadi korban kecelakaan berikutnya," ujar Juli.
Asal tahu saja, pada pertengahan September di area West Muck Bay di area tambang bawah tanah Grasbrg Block Cave terjadi ground failure. Kejadian itu menyebabkan reruntuhan material berupa bebatuan dan tanah, sehingga berakibat meninggalnya satu pekerja di lokasi kejadian.
Pada pekan lalu, kecelakaan kerja juga terjadi yang menyebabkan empat pekerja tewas. Ketika itu, satu unit kendaraan Toyota LWB dengan nomor lambung LV 2740 yang memuat delapan penumpang dan satu orang pengendara terlindas truk tambang HT#220-CAT785) di lokasi jalan tambang terbuka Grasberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News