kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku ekonomi digital minta sejumlah kelonggaran


Jumat, 07 Desember 2018 / 23:36 WIB
Pelaku ekonomi digital minta sejumlah kelonggaran
ILUSTRASI. Bukalapak


Reporter: Denita BR Matondang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontribusi ekonomi digital terhadap pertumbuhan ekonomi terus meningkat tiap tahunnya. Bahkan, tahun 2018 ini diproyeksikan ekonomi digital akan berkontribusi 8,5% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sejalan dengan itu, pelaku industri digital meminta sejumlah terobosan dari pemerintah. Tujuannya supaya lebih memacu pertumbuhan ekonomi digital.  

Pertama, soal aturan izin buka usaha. Head of Public Policy and Government Relation Bukalapak Even Alex Chandra menilai pemerintah lamban dalam urusan izin. “Akan lebih baik bila urusan administrasi izin digratiskan,” paparnya, Jumat (7/12).

Kedua, memberi akses dan kesempatan bagi sejumlah pelaku usaha agar mampu berinovasi dengan baik. Ketiga, aksebilitas masyarakat terhadap internet juga turut memiliki andil penting.

Akses internet yang terhubung akan berpengaruh terhadap nilai pasar e-commerce. “Tentu pemerintah ke depan diharapkan memberikan perlakuan yang adil bagi pemain lokal dan luar negeri. Tanpa memandang bulu,” ujar Even.

Senada, VP of Public Policy and Government Relations Tokopedia, Astri Wahyuni mengatakan, ini merupakan peluang bagi pemerintah serius memberi kenyamanan usaha bagi pelaku.

Cara itu bisa dilakukan lewat kerja sama sinergis antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perdagangan (Kemdag) dan Kementerian Perindustrian (Kemperin). “

Misalnya melalui makerfest. Makerfest adalah panggung online dan offline bagi para kreator lokal untuk kolaborasi dengan pelaku industri,” ujar Astri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×