kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku industri otomotif bakal lakukan relokasi order pasar internasional


Selasa, 22 September 2020 / 19:14 WIB
Pelaku industri otomotif bakal lakukan relokasi order pasar internasional
ILUSTRASI. Aktivitas ekspor kendaraan melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)?di Jakarta Utara. KONTAN/Muradi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengatakan saat ini kapasitas produksi kendaraan roda empat dalam negeri masih bisa dioptimalkan baik untuk domestik maupun ekspor. Namun, akibat pasar domestik yang belum maksimal, maka salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan ekspor. 

Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara memaparkan saat ini produksi kendaraan roda empat dalam negeri masih di kisaran 1,3 juta, di mana 1 juta unit untuk konsumsi domestik dan 300.000 diekspor ke lebih dari 80 negara di dunia. 

Kukuh menjelaskan lebih lanjut saat ini kapasitas produksi kendaraan roda empat di Indonesia sekitar 2,3 juta unit per tahun. Jika merujuk pada data sebelumnya, yakni produksi per tahun hanya di kisaran 1,3 juta, artinya Indonesia masih punya kapasitas yang bisa dioptimalkan. 

"Domestik tidak akan bisa optimal kalau penjualannya tidak ada, maka dari itu yang bisa kita dilakukan adalah ekspor," jelasnya dalam acara Markplus Industri sektor otomotif, secara virtual Selasa (22/9). 

Kukuh mengatakan saat ini Gaikindo sudah mencari jalan, bekerja sama dengan pemerintah yakni Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan untuk melakukan relokasi order karena  kapasitas produksi di Indonesia masih mumpuni. 

Baca Juga: Survei MarkPlus: Masyarakat tunda beli kendaraan hingga kuartal II 2021

"Kami harus meminta ke prinsipal agar mereka mau melakukan produksinya di Indonesia lalu diekspor ke negara lain atau menambah varian kendaraan yang sudah diproduksi di sini lalu diekspor ke negara lain. Ini untuk mengoptimalisasi kapasitas produksi yang ada," kata Kukuh.  

Kukuh mengatakan sektor otomotif merupakan salah satu industri prioritas yang berkontribusi sebanyak 3,02% ke GDP. Adapun sektor otomotif menduduki peringkat ke 8 dari 10 sektor ekspor unggulan. Setiap tahunnya Indonesia mampu mengekspor mobil hingga 300.000. Menurut Kukuh jika bisa ditingkatkan menjadi 1 juta per tahun, otomotif bisa menjadi sektor yang penting kontribusinya terhadap ekspor komoditas non migas. 

Tambahan informasi, setelah adanya Corona, Gaikindo merevisi target penjualan yang selama di kisaran 600.000 di sepanjang 2020. Kukuh menjelaskan total produksi di tahun ini diproyeksikan sebanyak 775.000, adapun sisanya 175.000 akan diekspor. 

Selanjutnya: Pelabuhan Patimban akan bantu tampung tambahan ekspor otomotif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×