Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang melemah menguntungkan eksportir. Salah satunya PT Pan Brothers Tbk.
Mengutip laporan keuangan hingga kuartal I-2018, total penjualan Pan Brothers mencapai US$ 107,4 juta. Dari jumlah tersebut, pasar ekspor menyumbang pendapatan sebesar US$ 98,4 juta.
Anne Patricia Sutanto, Wakil Presiden Direktur Pan Brothers mengatakan dampaknya memang ada sedikit positif. "Tetapi harapkan stabilitas nilai tukar," kata Anne kepada Kontan.co.id, Jumat (22/6).
Hal ini karena bahan baku tekstil baik dari impor maupun dalam negeri menggunakan patokan harga dalam dollar AS. Sehingga nantinya tercermin pada beban tambahan yang harus ditanggung perseroan bila ada pelemahan nilai tukar.
Adapun mengenai perang dagang Amerika Serikat dan China masih berdampak netral bagi emiten berkode saham PBRX ini. Anne menilai peluang positif dari ini lebih karena posisi suplai garmen dari internal China yang menurun. "Belum ada dampak tahun ini karena semua masih wait and see," jelasnya.
Saat ini perseroan masih terus mengekspor ke hampir seluruh negara. Apalagi saat ini perseroan memproduksi banyak brand seperti Uniqlo, Adidas, NorthFace,Lacoste, Salomon, Arcteryx, HnM, Express dan lain sebagainya. "Kita juga tetap fokus mengembangkan brand lokal seperti Salt n Pepper, Zoe, dan Wastu," tambahnya.
Sampai pada akhir tahun 2017, Pan Brothers memiliki kapasitas 90 juta potong. Diharapkan, tahun ini akan ada peningkatan kapasitas sebesar 10% sampai 15%. Untuk meningkatkan kapasitas tersebut, tahun ini Pan Brothers akan melakukan upgrade mesin dan digitalisasi sistem. Sampai akhir tahun nanti, perusahaan ini menargetkan dapat membukukan pertumbuhan penjualan 15% dari realisasi tahun lalu sebesar US$ 549,3 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
