kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pelindo III tambah alat percepat bongkar muat


Rabu, 23 September 2015 / 16:55 WIB
Pelindo III tambah alat percepat bongkar muat


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III melakukan penambahan sejumlah peralatan untuk mempercepat proses bongkar barang di beberapa pelabuhan yang dikelolanya. Tambahan 4 alat baru itu sudah tiba sejak 19 September lalu.

Perseroan mendatangkan dua unit Grab Ship Unloader (GSU) di Terminal Teluk Lamong, pelabuhan Java Integrated Industrial Port & Estate (JIPPE), Gresik. Selain itu, dua unit Ship to Shore (STS) Crane di Terminal Nilam, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. 

“Grab Ship Unloader yang difungsikan untuk bongkar muat curah kering di Terminal Teluk Lamong,” kata Husein Latief, Direktur Teknik dan Teknologi Informasi PT Pelindo III dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/9).

Menurutnya, dengan alat baru yang menggunakan sumber tenaga listrik perseroan akan bisa semakin mewujudkan konsep Teluk Lamong sebagai terminal ramah lingkungan. Nantinya Grab Ship Unloader tersebut akan digunakan untuk menengani bongkar muat curah jenis jenis bahan makanan, pertanian serta biji-bijian. Setiap alat memiliki kapasitas 2.000 ton per jam.

“Ini sejalan dengan proyeksi Terminal Teluk Lamong untuk mencapai target produksi 5 juta ton per tahun,” imbuhnya.

Sementara, dua unit STS Crane yang ditempatkan di Terminal Nilam saat ini masih harus menjalani uji coba dan periksa. Alat yang memiliki kapasitas maksimal 40 ton itu rencananya akan menjalani masa commissioning test (uji coba dan periksa) selama kurang lebih 21 hari. 

Harapannya, dengan kemampuannya yang menangani 25 boks/crane/jam akan bisa membuat kinerja terminal semakin efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×