Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MRT Jakarta menyebut dua peristiwa pada awal bulan ini membuat rerata trafik penumpangnya mengalami penurunan. Sampai 27 Agustus 2019 tercatat terjadi penurunan 13% jumlah penumpang ketimbang bulan lalu.
William Sabandar, Direktur Utama MRT Jakarta menyebut peristiwa gempa bumi pada tanggal 2 Agustus 2019 yang mengakibatkan perjalanan kereta mengalami delay 10 menit 43 detik. Selain itu ada peristiwa pemadaman listrik pada tanggal 4 Agustus 2019 berefek pada total angkut penumpang.
Baca Juga: PLN berhasil nyalakan 11 gardu induk, listrik di Jakarta dan Tangerang kembali normal
"Hari kejadian blackout itu kami hanya angkut 29.000 penumpang, kemudian biasanya Senin diangka 80.000 penumpang tetapi juga belum sempurna. Jadi itu berpengaruh membuat penurunan ridership 13%," ujarnya, Rabu (28/8)
Namun Ia berharap pada akhir pekan terakhir bulan ini bisa mengakomodasi jumlah penumpang yang ada. Kalau pada Jumat (30/8) nanti jumlah penumpang bisa mencapai 100.000 penumpang bakal membuat rerata total angkutan bisa mencapai 82.000 penumpang.
"Tanggal 4 Agustus 2019 itu sebanyak 91 perjalanan batal ini membuat potensi kehilangan revenue dan akibatnya terjadi penurunan penumpang 13%," lanjutnya.
Baca Juga: Sejumlah wilayah di Jakarta alami pemadaman listrik, PLN: Ini bukan blackout
Yang jelas, manajemen telah menyurati pihak PLN untuk kejadian tersebut tidak terulang kembali. Saat ini, manajemen sudah mendapatkan komitmen untuk pasokan keandalan listrik selama 24 jam agar operasinya tidak mengalami gangguan lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News