kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembangunan infrastruktur diharapkan dongkrak bisnis karoseri di 2020


Senin, 10 Februari 2020 / 13:18 WIB
Pembangunan infrastruktur diharapkan dongkrak bisnis karoseri di 2020
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di Pabrik Karoseri Laksana Bus, Ungaran Semarang, Jawa Tengah


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri karoseri masih mengupayakan pertumbuhan bisnis di tengah pasar otomotif yang tengah lesu. Seiring dengan geliat proyek infrastruktur dan kebutuhan transportasi publik, dinilai akan mendorong permintaan perakitan kerangka kendaraan di pasaran.

Mengenai proyeksi pertumbuhan tahun ini, dari sisi Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) masih belum berani berspekulasi. Sebab kondisi bisnis karoseri tahun kemarin belum terlalu cemerlang lantaran pasar tak kunjung bergairah.

"Harapan kami ada peningkatan pasar tahun ini, seiring dengan kebutuhan  produksi kendaraan baru dan normalisasi kendaraan," ujar T.Y Subagyo, Sekretaris Jenderal Askarindo, Minggu (9/2). Dari segi segmen pasar, permintaan dari swasta masih mendominasi bisnis karoseri.

Baca Juga: Usai IPO, Ini Strategi Putra Rajawali Kencana (PURA) Mengerek Laba Dua Kali Lipat

Sebab, rata-rata setiap tahun kebutuhan pemerintah akan karoseri menyumbang 20% dari total permintaan pasar. Tahun ini industri masih menghadapi berbagai tantangan, selain kelesuan pasar kendaraan bermotor juga kebijakan over dimensi over load (ODOL) yang menjadi pekerjaan rumah besar industri karoseri dan transportasi.

Dengan kondisi bisnis seperti ini, Subagyo melihat pelaku industri belum akan memutuskan untuk menambah kapasitas produksi yang baru. Terkait kapasitas terpasang karoseri nasional, ia belum dapat membeberkannya lantaran keterbatasan asosiasi mendata ratusan perusahaan karoseri yang tersebar di Indonesia.

Sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemperin) mencatat kapasitas produksi untuk truk mencapai 93.000 unit setiap tahunnya. Menurut asosiasi untuk pulau Jawa dan Sumatra saja jumlah industri karoseri mencapai 550 buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×