kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembentukan BUMN geothermal dalam tahap pembicaraan penggabungan aset PGE dan PLN


Senin, 25 Oktober 2021 / 20:06 WIB
Pembentukan BUMN geothermal dalam tahap pembicaraan penggabungan aset PGE dan PLN
ILUSTRASI. Pertamina Geothermal Energy


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proses penggabungan aset dalam agenda pembentukan holding BUMN panas bumi masih berlangsung.

Direktur Panas Bumi Direktorat  Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE)  Kementerian ESDM,  Harris Yahya mengatakan, pembentukan holding BUMN geothermal saat ini sedang dalam tahap  pembicaraan perihal konsolidasi aset pembangkit PLN yang akan ditransfer ke PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Dalam catatan Harris, jumlah total kapasitas pembangkit PLN yang akan dikonsolidasikan kepada PGE itu berjumlah 565 megawatt (MW). “Proses masih berjalan,” ujarnya kepada Kontan.co.id (25/10).

Sedikit informasi, mengintip catatan Kontan.co.id sebelumnya, penggabungan aset holding direncanakan dalam beberapa tahapan. Dokumen resmi tahapan pengalihan aset yang diperoleh Kontan.co.id menyebutkan bahwa pembentukan Holding BUMN Geothermal diawali dengan tahap kajian bersama. 

Baca Juga: Tahun 2030, Pertamina Geothermal Energy (PGE) bidik kapasitas 1.500 MW

Tahapan tersebut berikutnya dilanjutkan dengan  transaksi aset hilir PLN kepada PGE yang dilanjut dengan Signing of Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) Pertamina/PLN-Pemerintah terkait saham Geo Dipa Energi yang dimiliki Kementerian Keuangan pada tahapan berikutnya. 

Dalam acara bincang virtual 5 Oktober 2021 lalu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa penggabungan aset pembangkit panas bumi Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PLN  masih menunggu penerbitan peraturan pemerintah (PP). Sejauh ini, Kontan.co.id belum mendapat informasi terbaru soal kemajuan PP tersebut. 

Dihubungi terpisah, Corporate Secretary PGE, Muhammad Baron mengatakan Proses Konsolidasi masih dalam tahap kajian agar dapat menghasilkan keputusan yang terbaik. Selain itu, ia juga memastikan bahwa rencana PGE untuk melantai di pasar modal masih berjalan. 

Saat ini, pihaknya tengah mengkaji waktu yang tepat untuk merealisasikan niatan initial public offering (IPO) tersebut. “Yang direncanakan adalah IPO PGE,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id (25/10).

Selanjutnya: Pengamat: Rencana IPO holding BUMN geothermal sebaiknya dieksekusi tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×