kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Pemerintah ajak Jepang tingkatkan investasi


Minggu, 15 Maret 2015 / 20:17 WIB
Pemerintah ajak Jepang tingkatkan investasi
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden berpartisipasi dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Navy Gateway Inns and Suites, di San Diego, California AS, 13 Maret 2023. REUTERS/Leah Millis


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta perusahaan asal Jepang yang berbisnis di Indonesia meningkatkan investasi dan mendongkrak ekspor.

Hal itu disampaikan secara langsung Menperin di Tokyo saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam lawatannya ke Jepang. Pada kesempatan itu pihaknya bertemu para pengusaha dan investor Jepang untuk membahas peningkatan kerjasama dan investasi di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Ketua Tim Ekonomi Wapres Sofjan Wanandi.

Sementara itu sejumlah pemimpin perusahaan besar Jepang yang ditemui antara lain Chairman Inpex Corporation Naoki Kuroda, Representative Director/Executive Vice President Mitsui & Co Ltd Shintaro Abe, dan President Tokyo Gas Michiaki Hirose.

Saleh mencontohkan salah satu perusahaan Jepang, Mitsui, yang hampir seratus tahun berinvestasi di Indonesia. Perusahaan tersebut akan mengembangkan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dan pelabuhan Tanjung Priok.

"Termasuk juga kerjasama investasi dengan Yamaha untuk meningkatkan produksi motor R25 yang berkapasitas mesin 250cc dengan tujuan pasar ekspor ke beberapa negara di Amerika, Eropa dan Jepang,” ujar Saleh, seusai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima para perwakilan perusahaan Jepang di Tokyo, Jumat (13/3), dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Minggu (15/3).

Pertemuan itu juga berbuah komitmen beberapa pengusaha besar Jepang menanamkan investasinya di Indonesia, bahkan yang sudah lama berinvestasi di Indonesia akan terus memperbesar jumlah investasinya.

Menurut Saleh, sektor yang akan dikembangkan diantaranya otomotif, infrastruktur, migas, dan kelistrikan. 

"Saya berharap para investor Jepang terus meningkatkan kapasitas produksi dan memperbesar ekspor barang-barang yang diproduksi di Indonesia," ujar Saleh.

Hal ini sekaligus diharapkan turut mengembangkan industri nasional, menciptakan nilai tambah, memperluas lapangan kerja, dan menghasilkan devisa. "Jadi tidak hanya memanfaatkan pasar domestik kita, tapi juga punya paradigma ekspor," ujar Saleh.

Selama kuartal pertama hingga ketiga pada tahun 2014, investasi Jepang di Indonesia tercatat sebesar USD 2,04 milyar. Angka tersebut menempatkan Jepang pada posisi kedua setelah Singapura yang telah menanamkan modalnya di Indonesia sebesar USD 4,89 miliar pada periode yang sama.

Terkait sektor industri, investasi tertinggi Jepang di Indonesia adalah Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi dan Industri Logam dengan nilai investasi sebesar USD 880,6 juta, dan Industri Mesin & Elektronik dengan nilai investasi sebesar USD 384,5 juta.

Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar USD 846 miliar dan populasi sebanyak 240 juta, Indonesia merupakan ekonomi dan pasar terbesar di Asia Tenggara. Perluasan ekonomi di masa mendatang diharapkan dapat mencapai pertumbuhan yang lebih signifikan mengingat PDB per kapita diperkirakan akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2020.

Berdasarkan ASEAN Business Outlook Survey 2014, Indonesia dinilai sebagai negara paling menarik untuk ekspansi bisnis yang diikuti Vietnam dan Thailand. Diharapkan, Indonesia dapat melanjutkan pertumbuhan ke level yang lebih tinggi sehingga menjadi negara berpenghasilan menengah dan sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia di samping India dan Republik Rakyat Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×