Reporter: Kurnia Dwi Hapsari | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Untuk meningkatkatkan pendapatan rakyat di sektor kelautan dan perikanan, tahun ini pemerintah berencana mengembangkan 197 lokasi minapolitan. Sejak 2010 sampai 2011, lokasi yang yang ditargetkan menjadi daerah minapolitan berbasis perikanan tangkap dan akan dikembangkan di 83 Kabupaten dan Kota.
Sekertaris Jenderal KKP Gellwyn Jusuf menjelaskan, jika kawasan minapolitan dikembangkan kemampuan ekonomi masyarakat skala mikro dan kecil akan meningkat dan sektor kelautan maupun perikanan menjadi penggerak ekonomi regional dan nasional juga akan meningkat.
Menurut Gellwyn, dalam pengembangannya sesuai dengan peraturan menteri nomor PER.12/MEN/2010 tentang minapolitan, tidak semua daerah di Kabupaten dan Kota bisa menjadi kawasan minapolitan. Daerah yang berhak menjadi kawasan minapolitan yaitu daerah yang memiliki komoditas unggulan dan tersedianya fasilitas pendukung seperti pelabuhan, industry pengolahan, jalan serta listrik.
Hingga jini sudah ditetapkan 41 lokasi minapolitan percontohan yang pembagiannya terdiri dari 9 lokasi minapolitan percontohan berbasis perikanan tangkap, 24 lokasi minapolitan percontohan berbasis perikanan budidaya dan 8 lokasi pengembangan sentra pengembangan garam rakyat.
Anggaran untuk minapolitan sebesar Rp584 miliar, yang akan dialokasikan untuk tiga program, yaitu pengembangan minapolitan percontohan berbasis perikanan tangkap di 9 lokasi senilai Rp364 miliar, minapolitan percontohan berbasis perikanan budidaya di 24 lokasi senilai Rp149 miliar. "Dan sentra garam rakyat di 8 lokasi senilai Rp69 miliarm" ujarnya.
Menurut ahli ekonomi perikanan Luky Adrianto, pengembangan minapolitan menjadi 197 lokasi dirasa terlalu berlebih. Menurutnya, pemerintah cukup mengembangkan 5 kawasan minapolitan namun bisa berjalan sesuai dengan orientasi market. ia bilang, pengembangan kawasan minapolitan harus memiliki konektifitas antara hulu dan hilir hingga proses penjualan.
Kalau 197 itu terlalu banyak. Lebih baik mengembangkan 5 atau lebih asal bisa berjalan. Jangan sampai hanya bisa memproduksi saja, karena kawasan minapolitan ini harus punya unsur penjualan market dan harus sampai ke ekspor. Saya rasa untuk pengembangan kawasan mana yang akan dijadikan minapolitan, pemerintah harus pertimbangkan lagi,"katanya, saat dihubungi KONTAN, (13/2).
Luky mengatakan, tuna, udang dan rumput laut menjadi komoditas yang cocok untuk dikembangkan di kawasan minapolitan, seperti di daerah Cilacap maupun Padang. Selain itu, ia menyayangkan kepada sejumlah daerah yang berlomba untuk mengajukan anggaran besar, namun tidak siap untuk mengembangkan kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News