kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Pemerintah bangun pipa gas dan SPBG Rp 474 Miliar


Selasa, 22 Januari 2013 / 06:00 WIB
Pemerintah bangun pipa gas dan SPBG Rp 474 Miliar
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo membagikan sertifikat tanah hasil redistribusi tanah objek reforma agraria.


Reporter: Diemas Kresna Duta, Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) pada pertengahan 2013 ini akan membangun pipa distribusi gas dan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Ini adalah upaya pemerintah untuk mempercepat program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) melalui SPBG.

Menurut Pelaksana Tugas Dirjen Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro, saat ini, pihaknya tengah menimbang lokasi yang tepat untuk pembangunan pipa gas tersebut. "Kami harapkan Februari nanti tender bisa dibuka dan pembangunan dimulai pada empat bulan setelahnya," ungkap Edy, Senin (21/1) kemarin.

Bersamaan dengan pembangunan pipa gas yang akan terintegrasi antar SPBG di wilayah DKI Jakarta itu, Edy mengatakan, pihaknya juga tengah menyiapkan rencana pembangunan lima SPBG yang juga akan dilaksanakan pada tahun ini.

Menurut Edy, lima SPBG itu terdiri dari satu unit SPBG yang bakal berfungsi sebagai stasiun induk (mother station), sedangkan empat berupa SPBG yang melayangi langsung konsumen.

Diperkirakan proyek lima SPBG itu akan menelan biaya hingga Rp 127 miliar. "Total untuk proyek pipa gas dan SPBG diprediksi mencapai angka Rp 474 miliar," ungkap dia.

Edy juga yakin pasokan gas ke lima SPBG akan terpenuhi. Ini lantaran Perusahaan Gas Negara (PGN) telah memastikan mengalokasikan 35 million metric standard cubic feet per day (mmscfd) untuk memenuhi kebutuhan gas di Jakarta.

"Saya optimistis program konversi BBM ke BBG di Jakarta menjadi tolok ukur di daerah lain. Meski saya melihat penggunaan BBG di Jakarta masih relatif kecil karena hanya untuk sebagian angkutan umum" ujar dia.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi mengatakan, pihaknya menyambut gembira keinginan pemerintah untuk membangun pipa gas yang menghubungkan antar SPBG di Jakarta. "Pengusaha SPBU juga siap membangun SPBG, tetapi sejauh ini pengusaha masih menghitung margin dari berjualan gas," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×