kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah berkomitmen dorong pengembangan sawit ramah lingkungan


Rabu, 25 April 2018 / 14:44 WIB
Pemerintah berkomitmen dorong pengembangan sawit ramah lingkungan
ILUSTRASI. Panen tandan buah segar kelapa sawit


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah Indonesia serius mendorong pengembangan sawit yang berkelanjutan. Pasalnya, komoditas sawit saat ini menjadi salah satu penghasil devisa dan ekspor terbesar Indonesia. 

Ia menilai sawit akan menjadi masa depan pengembangan perekonomian dan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat di Indonesia.

Apalagi pada tahun 2045, penduduk Indonesia diproyeksikan bisa mencapai 1 miliar jiwa. Pertambahan jumlah penduduk itu menuntut ketersediaan pangan yang besar dan didatangkan dari produksi tanaman yang ramah lingkungan. Dan minyak sawit menjadi solusi untuk itu. "Pemerintah menilai, sawit merupakan tanaman yang paling efisien dan memiliki produksi yang tinggi untuk memenuhi kebutuan Indonesia dan dunia," ujar Darmin usai membuka Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) 2018 di Nusa Dua, Bali Rabu (25/4).

Darmin melanjutkan, pengembangan tanaman sawit berkelanjutan mendesak dilakukan untuk mengimbangi kebutuhan pangan yang terus meningkat. Hal itu bisa dilakukan tanpa harus menambah perluasan lahan, tapi dengan melakukan intensifikasi sehingga produksi dapat meningkat. "Yang paling efisien meningkatkan produksi sawit itu lewat penerapan teknologi,"ucapnya.

Ia mengatakan, berkat pengembangan riset di bidang perkelapasawitan, kini produktivitas sawit sudah mulai meningkat. Bila sebelumnya rata-rata produksi sawit sekitar empat ton per hektare (ha), maka dengan adanya riset dan teknologi, dapat ditemukan benih sawit yang produktivitasnya mencapai 12 ton per ha. Produksi sawit ini jauh lebih tinggi dibandingkan produksi minyak nabati lainnya seperti halnya bunga matahari yang hanya 0,6 ton per ha, rapeseed 0,7 ton per ha dan minyak nabati lainnya.

Sementara bila menggunakan sawit, dari lahan yang kecil bisa menghasilkan produksi sawit yang besar untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Untuk itu, bentuk dukungan pemerintah sudah mulai terlihat dengan melakukan peremajaan perkebunan sawit rakyat. Dimana pada tahun 2018 pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,6 triliun untuk replanting lahan perkebunan sawit seluas 145.000 ha. "Kami juga mengandeng swasta untuk membantu petani kecil meningkatkan produktivitas mereka," jelas Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×