CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kuota Subsidi Motor Listrik, Ini Alasannya


Jumat, 01 November 2024 / 19:48 WIB
Pemerintah Diminta Kaji Ulang Kuota Subsidi Motor Listrik, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mengapresiasi program subsidi motor listrik. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mengapresiasi program subsidi motor listrik yang diberikan pemerintah selama ini. Program tersebut terbukti sangat membantu masyarakat dalam membeli motor listrik dan mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia. 

Namun, dengan kuota subsidi yang sudah habis dan tidak ada tambahan hingga akhir tahun, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat mempertimbangkan pembukaan kuota baru sebelum tahun ini berakhir.

“Kuota untuk subsidi pembelian motor listrik telah terpenuhi, dan kami akui bantuan pemerintah ini sangat besar perannya dalam penyerapan motor listrik di Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan,” ujar Sekretaris Jenderal AISMOLI, Hanggoro kepada KONTAN, Jumat (1/11).

Baca Juga: Kemenperin Upayakan Tambahan Anggaran Subsidi Motor Listrik Tahun 2025

Hanggoro melanjutkan, "Namun, kami masih berharap pemerintah dapat membuka kembali kuota subsidi ini untuk waktu yang tersisa hingga akhir tahun.”

Dengan tidak adanya tambahan subsidi, Hanggoro menyebutkan bahwa harga motor listrik kemungkinan akan kembali ke harga awal, yang selama ini telah dipotong oleh subsidi Rp 7 juta per unit. 

Menurutnya, meskipun subsidi tidak dilanjutkan, harga motor listrik kemungkinan besar tidak akan naik secara signifikan karena produsen selama ini telah menyesuaikan harga jual mereka sesuai dengan biaya produksi.

“Sejauh ini, harga yang ditetapkan manufaktur adalah harga normal tanpa subsidi. Subsidi hanya menjadi potongan tambahan dari harga jual untuk masyarakat, jadi ketika subsidi dihentikan, harga hanya akan kembali ke harga normal,” jelasnya.

Untuk menjaga harga motor listrik tetap terjangkau di tengah kondisi tanpa subsidi, Hanggoro mengatakan bahwa anggota AISMOLI akan melakukan berbagai upaya kreatif dalam menawarkan produk mereka. 

Baca Juga: Menko Airlangga Bocorkan Nasib Subsidi Motor Listrik di 2025

Produsen akan fokus pada efisiensi produksi, mencari sumber bahan baku yang lebih murah, dan mengoptimalkan operasi mereka tanpa mengorbankan kualitas produk. Langkah ini dilakukan untuk mencegah adanya kenaikan harga yang dapat membebani konsumen.

Lebih lanjut, AISMOLI juga tengah mengkaji dan menyusun beberapa usulan kebijakan alternatif yang akan diajukan ke pemerintah. Usulan ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mendukung adopsi motor listrik di Indonesia, meskipun subsidi langsung sudah tidak ada. 

“Kami sedang memikirkan strategi-strategi tambahan yang bisa digunakan untuk mendorong penyerapan motor listrik. Kami sudah menyiapkan beberapa formulasi usulan kepada pemerintah, dan kami berharap ke depannya program bantuan pembelian ini dapat terus berjalan,” pungkas Hanggoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×