kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah kejar produksi minyak 1 juta bph, Elnusa yakin kinerja tahun depan membaik


Selasa, 29 Desember 2020 / 20:35 WIB
Pemerintah kejar produksi minyak 1 juta bph, Elnusa yakin kinerja tahun depan membaik
ILUSTRASI. PT Elnusa Tbk (ELSA)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun depan seiring upaya pemerintah mengejar target produksi 1 juta barel per hari  (bph).

Head of Corporate Communication ELSA Wahyu Irfan mengatakan, tahun depan tantangan pada industri migas tidak jauh berbeda dengan yang dihadapi tahun ini. Yakni pandemi covid-19 dan fluktuasi harga minyak dunia.

"Harga minyak mentah tidak jauh berbeda kisarannya, estimasi hampir sama dengan tahun ini sekitar US$ 40 - US$ 50 per barel," jelas Wahyu kepada  Kontan.co.id, Selasa (29/12).

Wahyu melanjutkan, jumlah kasus Covid-19 yang masih terus meningkat hingga penghujung tahun ini diharapkan bisa ditekan lewat hadirnya vaksin.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) merasakan efek triple shock

Kendati demikian, Wahyu memastikan dengan dicanangkannya target produksi 1 juta bph maka ELSA memiliki kesempatan untuk mencetak pertumbuhan kinerja.

Asal tahu saja, demi mengejar target produksi tesebut, pemerintah melalui SKK Migas menerapkan sejumlah strategi yakni, meningkatkan reserve to production (rtp), menggencarkan eksplorasi, optimasi lapangan eksisting dan menerapkan Enchanced Oil Recovery (EOR).

"ELSA punya kompetensi dalam pengelolaan lapangan minyak termasuk pengelolaan sumur jadi secara market aman, dengan adanya target itu maka seharusnya tumbuh," ujar Wahyu.

Selain itu, dengan alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina diharapkan juga ikut berdampak pad akinerja ELSA di tahun depan.

Sementara itu, ELSA tercatat telah terlibat dalam kegiatan survei seismik yang jadi bagian Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang.

Wahyu mengungkapkan, ke depan ELSA ada sejumlah rencana berkaitan dengan eksplorasi yang akan dilakukan. Kendati demikian ia belum mau merinci lebih jauh.

"Dibandingkan tahun 2020, kami optimistis di tahun 2021 akan lebih stabil dan kita akan bertumbuh baik sisi revenue maupun laba, walaupun tadi dibayangi ya, tapi karena peluang besar, kami yakin 2021 mampu memberi pertumbuhan terhadap kinerja," tegas Wahyu.
 

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham emiten perminyakan di tengah tren kenaikan harga minyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×