kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Siap Gelar Pasar Murah


Kamis, 08 Juli 2010 / 07:18 WIB
Pemerintah Siap Gelar Pasar Murah


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Untuk mencegah terjadinya kenaikan harga barang kebutuhan pokok yang lebih tinggi lagi, cabai misalnya, Kementerian Pertanian akan melakukan percepatan dan peningkatan produksinya.

Salah satu caranya, Kementan akan menerapkan metode penutupan (shading) lahan tanaman cabai dengan menggunakan paranet (jaring).

"Fungsinya untuk memecah air hujan, sehingga yang terserap ke tanaman lebih sedikit," kata Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti. Ia berharap, dengan metode ini, pasokan cabai akan bisa meningkat pada awal atau pertengahan Agustus nanti.

Sedangkan untuk harga beras, Bayu mengatakan selama Juni hingga awal Juli ini sudah naik sekitar 2% - 3%. Tapi, Bayu bilang kenaikan harga ini masih relatif normal. Bayu mengatakan, dari hasil pantauan di pasar induk Cipinang, stok beras di pasar ini masih sebesar 32.000 ton, dengan pasokan per hari sekitar 2.170 ton.

"Panen kedua akan masuk pada Agustus nanti, sehingga pasokan di daerah akan terjaga," katanya.

Selain itu, pemerintah melalui Bulog sudah menyiapkan stok sebesar 504.000 ton yang disediakan untuk operasi pasar. "Jumlah ini sangat memadai sehingga kalau dilihat kondisinya, untuk beras walaupun ada gerakan harga 2% - 3% itu masih normal," jelas Bayu.

Harga daging ayam dan telur juga mengalami kenaikan. Harga telur mengalami kenaikan sekitar 9% -10% sejak bulan Juni hingga awal Juli ini, sedangkan harga daging ayam mengalami kenaikan sebesar 13%.

Bayu bilang, sebenarnya kenaikan harga daging ayam ini merupakan pemulihan setelah sempat turun pada periode Januari - Februari lalu. Selain itu, peternak juga menyimpan stok dalam bentuk ayam hidup. "Pasokan ini akan meluncur ke pasaran pada pertengahan Juli dan Agustus nanti untuk menghadapi ramadan dan lebaran," jelas Bayu.

Sementara untuk daging sapi, Bayu mengatakan kondisi harganya relatif stabil, hanya ada kenaikan harga sekitar 0,02%. Sebab, selain ada kenaikan produksi dalam negeri, selama Januari hingga Juni ini sudah ada impor daging sapi sebanyak 56.000 ton.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Subagyo menambahkan, dengan kondisi seperti ini, maka nantinya pemerintah akan siap menggelar pasar murah di berbagai daerah. "Di pasar murah ini nanti akan disediakan kebutuhan pokok dan bahan pangan jadi," ujarnya. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan operasi pasar ketika harga barang mengalami kenaikan lebih dari 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×