kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

Pemerintah Tunda Penerapan Cukai Minuman Berpemanis, Mayora: Dampaknya Tak Signifikan


Selasa, 19 Agustus 2025 / 16:43 WIB
Pemerintah Tunda Penerapan Cukai Minuman Berpemanis, Mayora: Dampaknya Tak Signifikan
ILUSTRASI. Konsumen memimilih minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di minimarket Jakarta, Jumat (10/1/2025). Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana akan mulai memungut cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada semester II-2025. Namun pihaknya akan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/01/2024.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menunda penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada tahun ini.

Manajemen PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menyatakan, pihaknya siap mengikuti kebijakan apapun yang ditetapkan pemerintah.

Perusahaan menilai, sekalipun cukai MBDK diterapkan, dampaknya terhadap kinerja Mayora tidak akan signifikan.

“Jujur saja, sampai sekarang peraturan soal cukai MBDK belum keluar. Kalau hanya diterapkan pada minuman siap saji seperti teh pucuk atau minuman botolan manis, itu tidak berdampak apa-apa ke Mayora, karena kami tidak punya produk di kategori tersebut,” ujar manajemen Mayora kepada Kontan, Senin (18/8/2025).

Sebaliknya, jika kebijakan cukai juga berlaku untuk produk berbentuk bubuk seperti teh atau kopi saset, dampaknya diperkirakan tetap minim. 

Baca Juga: Cukai Minuman Berpemanis Batal Diberlakukan Tahun Ini

“Contoh satu saset kopi harganya Rp 1.000, kalau kena cukai 7%, naiknya hanya Rp 70. Kenaikan sekecil itu bisa ditoleransi distributor atau warung. Konsumen pun tidak akan kaget karena produk Mayora termasuk low ticket items,” jelas manajemen.

Menurut informasi yang didapat manajemen, pemerintah akan mengganti rencana penerapan cukai dengan kebijakan pelabelan gizi dan hal ini dinilai lebih efektif untuk menekan konsumsi gula masyarakat.

 “Kalau hanya naik 5–10%, konsumen tetap akan beli. Labelisasi nutrisi justru lebih bagus, karena bisa memberikan edukasi langsung tentang mana produk yang sehat dan tidak sehat,” ungkap manajemen.

Dari sisi kinerja, Mayora membukukan penjualan bersih Rp 17,79 triliun hingga Juni 2025, naik 9,69% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 16,22 triliun.

Penjualan minuman kemasan menyumbang Rp 9,03 triliun, sedangkan makanan kemasan sebesar Rp 10,48 triliun.

Baca Juga: Tantangan Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Saat Daya Beli Melemah

Secara geografis, pasar domestik masih dominan dengan kontribusi Rp 10,44 triliun. Disusul pasar Asia Rp 6,80 triliun, sementara pasar lainnya Rp 546,21 miliar.

Sepanjang semester I-2025, Mayora juga meluncurkan sejumlah produk baru, antara lain Kopi Turkish, Energen Topping Beng Beng, Wafello Cheddar Cheese dan Durian, serta Better Caramel. 

“Pertumbuhan kategori makanan dan minuman kemasan kami cukup baik, baik di pasar lokal maupun ekspor,” tambah manajemen.

Ekspor Mayora masih terkonsentrasi di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Namun perusahaan melihat peluang untuk memperluas pasar ke Eropa seiring implementasi perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Baca Juga: Cukai Minuman Berpemanis Batal Diterapkan pada 2025, Ini Tanggapan GAPMMI

Selanjutnya: Promo Daikin AC Nusantara Prestige, Cashback Hingga Rp 2,5 Juta

Menarik Dibaca: Promo Daikin AC Nusantara Prestige, Cashback Hingga Rp 2,5 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×