kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah verifikasi ulang stok garam sebelum melakukan impor


Rabu, 16 Januari 2019 / 13:24 WIB
Pemerintah verifikasi ulang stok garam sebelum melakukan impor


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui arahan Kementerian Koordinator Perekonomian tengah melakukan perhitungan ulang stok garam di gudang petani dan industri sebelum melakukan impor.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi menyampaikan tujuan dari verifikasi tersebut adalah untuk merinci stok garam nasional sesungguhnya. "Itu untuk menentukan garam di nelayan ada dimana dan berapa, dan di industri ada di gudang mana saja," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/1).

Apalagi dalam estimasi awal, terdapat potensi stok garam masih tersedia sebanyak 1,5 juta ton dari carry over produksi lokal dan sisa impor tahun lalu.

Penugasan tersebut menurut Brahmantyo diinisiasi Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, dan melibatkan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Kementerian Perindustrian, Badan Pusat Statistik, Kementerian Perdagangan, Sekretaris Kabinet dan KKP.

Lokasi verifikasi stok garam sendiri dilakukan di Cirebon, Indramayu, Surabaya, Gresik, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Demak, Pati dan Rembang.

Adapun dalam surat arahan koordinasi dari Kemenko Perekonomian menyebutkan, perhitungan ulang tersebut dilakukan dalam rangka pengendalian impor komoditas pergaraman sebagai bahan baku dan bahan penolong industri sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018.

Keputusan ini juga merupakan hasil tindak lanjut Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Verifikasi Stok Garam tanggal 3 Januari 2019, sehingga akan dilakukan evaluasi ketersediaan stok garam nasional akhir 2018/awal 2019 di beberapa sentra produksi garam serta industri pengolah dan pengguna garam.

Dalam surat tersebut menyebut industri pengolah dan pengguna garam yang akan diperiksa adalah PT Charoen Pokphand, PT Niaga Garam Cermerlang, PT Sumatraco Langgeng Makmur, PT Susanti Megah, PT Unichem Candi Indonesia, PT Budiono Madura Bangun Persada, CV. Anugrah Sinar Laut dan Industri Kecil Menengah (IKM) Garam di Pati, Jawa Tengah.

Kemudian pihak petani garam setiap daerah juga akan diverifikasi stok garamnya. Kegiatan verifikasi ini dijadwalkan selesai pada 25 Januari 2019.

Asal ingat saja, tahun ini kuota impor garam diteken sebesar 2,7 juta ton. Angka ini merosot tajam dari kuota tahun lalu di 3,7 juta ton. 

Alasan utama penurunan kuota garam ini disinyalir karena realisasi impor tahun lalu tidak sebesar kuota yang diberikan sehingga menimbulkan koreksi. Dalam catatan Kontan.co.id, realisasi impor garam tahun 2018 setidaknya mencapai 3,2 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×