kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemilu mengganjal kinerja Podomoro


Sabtu, 12 Juli 2014 / 07:59 WIB
Pemilu mengganjal kinerja Podomoro
ILUSTRASI. Cara Ganti Kartu ATM BRI melalui Customer Service Digital dan Cabang Terdekat./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/01/2021.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JaKARTA. Perlambatan bisnis properti tak cuma proyeksi belaka. Para pengembang properti benar-benar mengalami kenyataan pahit ini. Sebut saja PT Agung Podomoro Land Tbk yang mengaku pendapatan penjualan proyek atawa marketing sales selama enam bulan pertama tahun ini menyusut 22,33% dibandingkan semster I-20013.

Di semester I-2014, Agung Podomoro cuma membukukan marketing sales Rp 2,47 triliun. Padahal semester I-2013 mencatatkan marketing sales Rp 3,18 triliun.

Kinerja marketing sales tersebut kalau dibandingkan dengan target marketing sales hingga pungkasan 2014 juga tak menggembirakan. Dengan target Rp 6,5 triliun, berarti di semester I ini, Agung Podomoro baru meralisasikan target 38%, alias tak sampai separuhnya.

Hubungan Investor Agung Podomoro Land Wibisono menuding musabab kinerjanya tak ciamik adalah efek pemilihan umum. Hajatan politik tersebut memicu keputusan pasar untuk menunda belanja properti.

Itulah sebabnya, Agung Podomoro hanya berani meluncurkan dua proyek baru sepanajang semester I. Keduanya yakni pusat perbelanjaan strata title Harco Glodok di Glodok, Jakarta Barat dan mixed-use Orchard Park Batam di Batam, Kepulauan Riau.

Sebagai informasi, Agung Podomoro membangun Orchard Park melalui anak perusahaannya,  PT Dimas Pratama Indah. Agung Podomoro menggarap properti di Batam setelah mengakuisisi 80% saham Dimas Pratama Indah pada akhir 2012.

Dus, kedua proyek tersebut menjadi kontributor terbesar bagi marketing sales Agung Podomoro di periode ini. Masing-masing menyumbang  31,6% dan 25,6%. Sisanya barulah berasal dari proyek-proyek lama seperti Podomoro City Extension, Borneo Bay Residences dan Grand Taruma.

Belum merevisi target

Menginjak semester II, alih-alih menggenjot realisasi proyek, Agung Podomoro justru terlihat makin tak ekspansif. Ini terlihat dari rencana perusahaan ini yang hanya akan menyelesaikan satu pekerjaan rumah berupa peremajaan pusat perbelanjaan strata title Plaza Kenari Mas di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Sekadar mengingatkan, perusahaan ini baru mengambil alih 50,01% saham PT Caturmas Karsaudara, pemilik pusat perbelanjaan ini pada Maret 2014. Nilai pengambilalihan saham ini terdiri Rp 18 miliar sebagai modal dan sisanya Rp 82 miliar sebagai pinjaman kepada Caturmas Karsaudara.

Di pusat perbelanjaan yang terkenal menjual aneka peralatan listrik dan kunci tersebut, Agung Podomoro akan meremajakan ratusan kios di dalamnya. Pusat perbelanjaan ini memiliki luas 16.000 meter persegi (m²). Nanti, Agung Podomoro akan menjajakan kios-kios baru dan berharap tambahan marketing sales.

Wibisono mengakui, memang tidak banyak proyek baru yang akan Agung Podomoro rilis tahun ini. "Kami harus menghitung ulang harga jual beberapa proyek karena biaya konstruksi terus naik," jelas Wibisono kepada KONTAN, Jumat (11/7).

Sementara proyek lain terpaksa ditunda realisasinya. Sebut saja apartemen di Simprug, Jakarta Selatan.

Padahal, Agung Podomoro sudah merampungkan akuisisi 60% saham PT Simprug Mahkota Indah, pemilik lahan, pada tahun lalu. Selain menunda realisasi pembangunan, perusahaan ini juga berencana mengerek harga jual dari semula Rp 30 juta per m² menjadi Rp 40 juta per m².

Di proyek apartemen tersebut, Agung Podomoro berencana mendirikan tiga menara apartemen di atas lahan seluas 1,6 hektare (ha). Perusahana ini juga akan melengkapi proyek ini dengan area komersial.
Meski kinerja semester I tak ciamik dan rencana realisasi proyek semester II tak agresif, rupanya Agung Podomoro menegaskan sejauh ini belum akan merevisi patokan target. "Kami hanya akan meninjau ulang beberapa proyek," kata Wibisono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×