Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Permintaan program restrukturisasi mesin untuk industri di Kementerian Perindustrian, ternyata lebih besar dari pada anggaran yang dialokasikan pemerintah.
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto bilang, banyaknya peminat yang ingin mendapatkan insentif pemerintah itu, membuat dana yang dialokasikan tidak mencukupi. "Untuk tahun ini, yang mendapat bantuan restrukturisasi adalah perusahaan yang masuk daftar tunggu," kata Panggah di Jakarta, Senin (31/1).
Asal tahu saja, peminat program restrukturisasi mesin tahun lalu membeludak hingga pendaftarannya ditutup lebih awal dari jadwal semula. Tahun lalu, di sektor industri tekstil produk tekstil (TPT), permohonannya mencapai 230 perusahaan, tapi yang terpenuhi hanya 66 perusahaan.
Kondisi serupa juga ada di sektor alas kaki, permohonan untuk mendapatkan bantuan restrukturisasi mesin mencapai 214,25% dari anggaran yang disediakan pemerintah.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G Ismy mengungkapkan, program restrukturisasi mesin sektor TPT akan bertambah karena banyak yang membutuhkannya. "Program pemerintah ini sangat mendukung industri, meskipun secara nilai sebenarnya tidak seberapa," kata Ernovian.
Kementerian Perindustrian tahun ini mengucurkan dana restrukturisasi mesin TPT dan alas kaki sebesar Rp 172 miliar untuk 165 perusahaan. Sektor industri TPT mendapatkan alokasi anggaran Rp 150 miliar karena banyaknya mesin tua yang harus direstrukturisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News