Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I-2024.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kontan, pendapatan AKRA sebesar Rp 9,81 triliun pada kuartal I-2024. Pendapatan AKRA berkurang 10,49% secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 10,96 triliun.
Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh lebih rendahnya harga jual rata-rata minyak bumi dan bahan kimia dasar serta hujan deras di lokasi operasi klien. AKRA juga menginformasikan telah memperoleh pendapatan dari penjualan lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sebesar Rp 317 miliar.
Baca Juga: Pendapatan Turun, Laba AKR Corporindo (AKRA) Naik 15,83% Jadi Rp 2,78 Triliun di 2023
Secara umum, pendapatan AKRA pada kuartal I-2024 masih didominasi oleh segmen perdagangan dan distribusi senilai Rp 9,02 triliun, manufaktur dan logistik Rp 401 miliar, dan kawasan industri Rp 387 miliar.
Hingga kuartal I-2024, AKRA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 595 miliar. Angka ini lebih rendah dari capaian kuartal I-2023 senilai Rp 607 miliar.
Haryanto, Presiden Direktur AKR Corporindo menyampaikan, AKRA terus menjaga pertumbuhan laba selama tahun 2024. Segmen perdagangan dan distribusi diperkirakan akan tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan BBM dan bahan kimia di segmen pertambangan.
Investasi pada terminal tangki, kapal, dan logistik akan mendorong kemampuan AKRA dalam melayani lebih banyak pelanggan secara efisien. “Perusahaan terus memberi perhatian dalam pengelolaan nilai tukar mata uang asing dan pass through harga BBM,” ujar dia dalam siaran pers, Kamis (25/4).
Baca Juga: Laba Bersih Naik, AKR Corporindo (AKRA) Tebar Dividen Interim Rp 25 per Saham
Dia melanjutkan, KEK JIIPE Gresik terus mengintensifkan penjualan lahan dan utilitas. Selama kuartal I-2024, KEK JIIPE membukukan penjualan lahan sebesar Rp 317 miliar.
Dengan banyaknya pabrik besar yang akan dioperasikan pada tahun fiskal 2024, pendapatan utilitas dan pelabuhan diperkirakan akan tumbuh signifikan.
Secara umum, AKRA mengklaim berhasil melanjutkan momentum pertumbuhan sejak tahun 2022 ketika perusahaan mencapai profitabilitas baru. “Kami tetap yakin akan mampu mencapai pertumbuhan laba bersih sesuai guidance sebesar 12%--15% pada 2024,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News