Reporter: Amalia Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), anak perusahaan dari PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), mendulang peningkatan pendapatan bersih sebesar 19,2% menjadi Rp 7,44 triliun pada tahun lalu dari Rp 6,24 triliun pada akhir 2018.
Adapun laba bersih meningkat 96% menjadi Rp 693,17 miliar dengan margin laba bersih mencapai 9,3%. "Laba usaha meningkat 12,4% dan EBITDA tumbuh 13,5% atau melaju dua digit, meskipun menunjukkan akselerasi investasi di luar anggaran untuk ekspansi gerai (dalam negeri dan luar negeri), dan belanja digital," jelas VP Investor Relations dan Corporate Secretary MAPA, Ratih D. Gianda, dalam siaran pers, Kamis (16/4).
Ratih mengatakan bahwa MAPA melanjutkan strategi pertumbuhan tiga tahun dengan memasuki pasar negara berkembang yakni membangun lima gerai di Vietnam, serta mempersiapkan pendirian MAP Active di Filipina.
Baca Juga: Map Aktif Adiperkasa (MAPA) siapkan dana Rp 10,01 miliar untuk buyback saham
Selain itu, pihaknya juga menuai peningkatan lebih dari 100% pada platform digital termasuk PlanetSports.asia, Kidz Station dan platform monobrand melalui penjualan online mencapai 4% dari keseluruhan penjualan.
Ratih berkata, strategi penjualan dan pemasaran perusahaan mendorong pertumbuhan same store sales growth (SSSG) yang mencapai 10% berkontribusi pada kenaikan pendapatan sebesar 20,7% secara keseluruhan di kuartal IV 2019. Sementara SSSG untuk tahun 2019 sesuai dengan estimasi tercatat 8,5%.
"Namun, tingginya permintaan pada kuartal IV mengakibatkan hambatan ketersediaan produk-produk fast-selling, yang menyebabkan sedikit menurunnya margin kotor menjadi 44,7% untuk tahun 2019. Sebagai konsekuensi, perusahaan mencapai level inventory days paling efisien, yakni 148 hari dengan hanya 17% dari total produk berusia lebih dari 6 bulan," lanjutnya.
Baca Juga: Analis: Corona berpotensi menekan kinerja sektor ritel
MAPA juga bermitra erat dengan sejumlah merek strategis berjangka panjang untuk mendorong over performance pada penjualan dan persepsi aspirasional di kalangan konsumen.
Tahun ini, MAPA akan tetap berhati-hati terhadap potensi dampak pandemi global Covid-19. MAPA telah mengalami dampak negatif yang signifikan sejak Februari. Melihat perkembangan situasi dari hari ke hari, MAPA belum dapat memprediksi dampak terhadap penjualan saat ini. "Kami akan memberikan informasi lebih rinci pada kesempatan rapat umum pemegang saham mendatang," kata Ratih.
Dia menambahkan, MAPA optimistis dapat melewati masa krisis ini dengan lebih kuat dan memiliki posisi yang lebih baik. Sampai akhir Desember 2019, MAPA, telah mengoperasikan 1.173 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia dan mengelola lebih dari 150 merek, lebih dari 40 merek di antaranya merupakan merek eksklusif. Tiga lini bisnis utamanya adalah produk sports, leisure, dan kids.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News