CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Pendapatan Supreme Cable (SCCO) Naik Jadi Rp 4,07 Triliun Hingga Kuartal III-2022


Rabu, 02 November 2022 / 17:53 WIB
Pendapatan Supreme Cable (SCCO) Naik Jadi Rp 4,07 Triliun Hingga Kuartal III-2022
ILUSTRASI. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) cetak kenaikan pendapatan


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kabel, PT Supreme Cable Manufacturing Tbk (SCCO) mencetak kenaikan penjualan sebesar 12,54% di angka Rp 4,07 triliun hingga kuartal III-2022.

Asal tahu saja, pada periode yang sama tahun 2021, Supreme Cable mencetak penjualan sebanyak Rp 3,62 triliun.

Walau mencetak peningkatan penjualan, laba bersih SCCO terkoreksi 13,19% di angka Rp 101,64 miliar dari Rp 117,09 miliar per kuartal III-2021.

Dalam laporan keuangan Supreme Cable periode kuartal III-2022, beban pokok juga tercatat membengkak 14,21% menjadi Rp 3,87 triliun, yang sebagian besar dari biaya pembelian bahan baku.

Baca Juga: Supreme Cable (SCCO) Targetkan Pendapatan Rp 5,3 Triliun di 2022, Ini Strateginya

Sementara itu pos beban pemasaran dan penjualan tampak menyusut menjadi Rp 70,14 miliar, sedangkan beban administrasi naik menjadi Rp 83,67 miliar dalam sembilan bulan pertama 2022.

Lebih lanjut, kontribusi penjualan SCCO masih paling banyak disumbang dari penjualan label senila Rp 3,92 triliun. Lalu penjualan insulation berkontribusi terhadap penjualan di angka Rp 146,14 miliar.

Pasar domestik juga masih menjadi kontributor penjualan tertinggi senilai Rp 4,07 triliun dan pasar ekspor mencatat penjualan sebesar Rp 1,80 miliar.

Pada pos jumlah aset, SCCO mencatat adanya kenaikan secara YtD 2,79% menjadi Rp 4,83 triliun, dari akhir 2021 di level Rp 4,69 triliun. Lalu pos liabilitas membengkak 23% menjadi Rp 366,94 miliar, sedangkan ekuitas perseroan tumbuh 1,37% menjadi Rp 4,46 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×