Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat komunikasi Tjipta Lesmana menilai, sikap Kementerian Pertanian (Kementan) yang segera menjelaskan rinci penggunaan anggaran pengadaan ayam lokal ke publik patut diapresiasi.
"Kementan menyampaikan informasi terhadap pertanyaan Komisi IV DPR sehingga tidak menimbulkan masalah berkelanjutan yang bisa dipelintir nantinya," kata Tjipta dalam keterangannya, Senin (4/5).
Baca Juga: Data resmi dari BPS dirilis hari ini, BI perkirakan inflasi April 2020 sebesar 0,18%
Tjipta berpendapat, penjelasan Kementan mengenai anggaran pengadaan ayam menunjukkan bahwa instansi pemerintah itu mengedepankan transparansi dan siap memberikan informasi yang diperlukan.
"Jadi bukan malah saling serang. Hal itu bagus. Komunikasi penjelasan Kementan tentang anggaran pengadaan ayam lokal, tidak membuat interpretasi macam-macam. Semua jadi terbuka," ujar Tjipta.
Soal ini, Tjipta menuturkan, Kementan menunjukkan etos komunikasi dalam kinerjanya. Kementan dianggap menyadari bahwa Komisi IV DPR sedang melakukan tugas pengawasannya sehingga perlu dihargai dengan penjelasan rinci.
Sebelumnya, Komisi IV DPR mempertanyakan kebijakan anggaran pengadaan ayam lokal oleh Kementan sebesar Rp 26,2 miliar untuk 35 ribu ekor. Komisi IV DPR beranggapan, jika dibagi maka harga 1 ekor ayam mencapai Rp 770 ribu.
Baca Juga: Pasar fisik lesu, industri ternak dan olahan jajal penjualan melalui e-commerce
Namun, Kementan juga telah memaparkan bahwa jumlah anggaran sebesar itu bukan berarti langsung habis dibagi jumlah seluruh ayam bakal diadakan. Anggaran mencakup beberapa komponen kegiatan lain dan teknis operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News