Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencarian mitra pengganti untuk sejumlah blok minyak dan gas bumi di tengah situasi pandemi Covid-19 dinilai tidak akan mudah.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengungkapkan salah satu blok migas yang kini tengah menanti kepastian pengganti yakni Blok Masela dihadapkan pada kondisi yang sama.
Fahmy menambahkan, dengan prospek yang cukup baik maka bukan tidak mungkin Pertamina bisa menggantikan Shell.
Baca Juga: SKK Migas minta divestasi Shell di Masela rampung akhir tahun ini
"Pertamina bisa sebagai alternatif pengganti Shell. Secara bisnis prospek, Masela cukup besar. Internal Rate of Return (IRR) dihitung 15% dan jaminan pasar baik dalam dan luar negeri cukup besar," jelas Fahmy kepada Kontan.co.id, Selasa (20/7).
Seperti diketahui rencana Shell melepas hak partisipasi 35% di Blok Masela telah mencuat sejak pertengahan tahun lalu.
Sayangnya hingga saat ini belum ada titik cerah siapa kandidat kuat pengganti Shell. Disisi lain, pemerintah menargetkan pada tahun ini sudah harus ada pengganti Shell. Blok Masela ditargetkan onstream pada 2027 mendatang.
Selanjutnya: Pertamina alokasikan US$ 8 miliar untuk energi bersih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News