kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Pengamat: Pengelola Startup Harus Cari Jalan Keluar dari Kebiasaan Bakar Uang


Senin, 30 Mei 2022 / 12:20 WIB
Pengamat: Pengelola Startup Harus Cari Jalan Keluar dari Kebiasaan Bakar Uang
ILUSTRASI. Ilustrasi start up. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengelola perusahaan rintisan (startup) harus memutar otak lebih keras untuk mempertahankan bisnisnya di masa depan. Sebab, era bakar duit tampaknya sudah mulai berakhir.

Nailul Huda, Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef menilai, startup pada dasarnya sangat membutuhkan pendanaan dari investor, modal ventura, dan lain-lain untuk bisa menjalankan operasional bisnisnya. 

Apalagi, model bisnis startup cenderung bakar uang sehingga mereka masih bergantung pada suntikan dana dari berbagai pihak.

Baca Juga: Investasi Startup

Ketika gagal mendapatkan pendanaan, biasanya sebuah startup akan kelimpungan dan tidak mampu beroperasi secara normal. Terbukti, belakangan ini muncul berbagai pemberitaan sejumlah startup yang terpaksa memangkas jumlah karyawannya dengan beragam alasan. Misalnya, JD.ID, Tanihub, LinkAja, dan Zenius.

Pemain startup juga perlu was-was karena The Fed mulai menerapkan kebijakan pengetatan uang di tengah lonjakan inflasi di Amerika Serikat. Kebijakan ini berpotensi memberi dampak negatif bagi kinerja para investor yang biasa menyalurkan dana ke startup secara global.

“Startup mulai harus memikirkan cara keluar dari jebakan bakar duit,” ujar dia, Minggu (29/5).

Nailul berpendapat, para pemain startup harus pintar mencari investor seperti modal ventura yang dipercaya oleh beberapa perusahaan kelas kakap. Dengan demikian, modal ventura lainnya diharapkan tertarik untuk memberikan pendanaan lanjutan di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×