kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penghargaan untuk entrepreneur muda yang sukses terjun di bisnis perkebunan


Selasa, 27 Oktober 2020 / 20:31 WIB
Penghargaan untuk entrepreneur muda yang sukses terjun di bisnis perkebunan
ILUSTRASI. Petani merawat buah kopi jelang masa panen di perkebunan kopi Desa Jabal Antara, Aceh Utara, Aceh, Minggu (20/9/2020).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka Hari Pangan Sedunia, Gamal Institute memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh perkebunan yang menginspirasi. Adapun tema yang diangkat pada seleksi tahun ini adalah entrepreneur muda, kemitraan dan clusterisasi.

Seleksi terhadap kandidat dilaksanakan sejak Maret 2020 dengan menjaring nama-nama yang disaring disebutkan di komunitas perkebunan. Lalu kandidat terjaring dievaluasi oleh para pakar perkebunan berkompeten.

Hasilnya dari kajian tersebut Lembaga yang didirikan oleh Ir. Gamal Nasir, MS tersebut memberikan penghargaan kepada tokoh yang aksinya berkontribusi pada penumbuhan usaha perkebunan, cluster perkebunan dan melahirkan entrepreneur muda.

Mengutip keterangan tertulis yang diperoleh Kontan.co.id, Selasa (27/10), adapun pelaku perkebunan inspiratif tersebut yakni, Bonardo, salah satu pengusaha muda yang sukses menumbuhkan usaha penangkar kelapa sawit yang menyediakan bibit mencapai 950.000 batang di 2 Provinsi yakni Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan sepanjang tahun 2020 ini.

Baca Juga: Kemenperin terus maniskan kinerja industri gula

Sekaligus sebagai penyedia bibit terbesar se Indonesia. Pencapaian Bonardo menjadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk terjun ke bisnis penangkar khususnya untuk mendukung penyediaan bibit kelapa sawit bagi petani dalam kaitan mendukung program peremajaan kelapa sawit rakyat.

Lalu, Supriatnadinuri, sebagai pelopor dari pengembangan kampung kopi Malabar di Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung. Ketua Kelompok Tani Rahayu menjadi sosok inspirator karena sukses mengembangkan cluster kopi dimana kebun sumber benih, perkebunan kopi,  pengolahan, café, agrowisata dan pusat edukasi dengan omzet bisa mencapai hingga milyaran rupiah setiap bulannya.  

Model yang dikembangkan oleh Supriatnadinuri bersama petani anggota kelompoknya menjadi contoh yang layak dikembangkan petani pekebun di daerah lain yang menciptakan nilai tambah dan uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi.

Kemudian, Efli Ramli, sebagai tokoh kemitraan yang cukup energik untuk kelapa. Bagaimana tidak, salah satu eksportir cocofiber dan cocopeat terbesar di Indonesia melalui perusahaannya PT Mahligai Indococoa Fiber yang berlokasi di Lampung sukses menumbuhkan industri-industri pengolahan di pedesaan, Ketua Umum AISKI (Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia) ini berperan dalam memfasilitasi penyedia mesin memanfaatkan dana KUR dimana perusahaannya berperan sebagai avalis, memberikan pelatihan dan menjamin pembelian.

Baca Juga: Greenpeace: 30% kebakaran lahan Indonesia terjadi di hutan industri dan kebun sawit

Melalui kemitraan ini berdampak tumbuhnya usaha UMKM dan petani kelapa menikmati nilai tambah di sejumlah provinsi yakni Aceh, Padang, Lampung dan Jawa Barat.
 
Setelah itu,Irwan Ibrahim, sebagai petani kakao yang sukses mengembangkan café cokelat dan memproduksi cokelat enak menggunakan biji kakao dari petani. Hal yang menarik usaha yang identik dengan gaya hidup itu ia kembangkan bersama rekan petani satu kelompok taninya berada di jalan lintas Sumatera, tepatnya di Pidie Jaya.

Café chocolate ini masih eksis dan merubah keyakinan banyak orang bahwa petani mustahil membuat cokelat enak dan mengembangkan café di daerah pinggiran . Upaya yang dilakukan penyuluh petani swadaya ini bisa menjadi model pemberdayaan petani khususnya kakao, dimana petani tidak saja menghasilkan bahan mentah namun juga bisa menghasilkan produk turunan yang bernilai tambah.  

Terakhir, Adelinge, sebagai sosok yang aktif dalam pembinaan anak-anak muda menjadi entrepreneur muda di bidang kopi. Ia mendorong tumbuhnya café yang dikelola oleh anak muda. Ia membina setidaknya  100 anak muda melalui pendekatan kelompok di Kota Bengkulu, Pengadaran, Jawa Barat dan Malang, Jawa Timur.

Setidaknya ada 2 café yang tumbuh melalui kelompok binaannya dengan pelaku anak SMA dan mahasiswa. Kehadiran café ini yang dikelola milenial selain bisa berkontribusi pada penyerapan hasil kebun kopi petani memberikan inspirasi bagi kaum muda bahwa bisnis perkebunan itu layak dijadikan profesi untuk meraih sukses..

Selanjutnya: Strategi berbasis data topang perusahaan bertahan dan bertumbuh di era new normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×